Find Us On Social Media :

Alami Banjir, Warga Kota Ini Dilanda 'Sungai Darah'

By Ade Sulaeman, Kamis, 15 September 2016 | 10:30 WIB

Alami Banjir, Warga Kota Ini Dilanda 'Sungai Darah'

Intisari-Online.com - Jika biasanya banjir memunculkan air yang berwarna kecokelatan, namun tidak demikian dengan yang terjadi di kota Dhaka, Banglades. Sungai di kota ini justru berwarna merah darah, seperti yang terlihat dari foto-foto yang dibagikan oleh penduduk tersebut.

Kenapa bisa begitu? Ternyata hal ini disebabkan oleh banjir yang datang bertepatan dengan perayaan Idul Adha.

Banyaknya pemotongan hewan kurban saat Idul Adha membuat darah jadi ikut terbawa ketika banjir datang di ibu kota Banglades itu, seperti dilaporkan BBC, Rabu (14/9/2016).

Sekitar 100.000 ekor hewan dikurbankan dalam perayaan hari raya haji tahun ini di Dhaka, seperti dilaporkan BBC Bengali.

Media India, India Today, melaporkan, kondisi itu tidak menghalangi warga untuk pergi beribadah di masjid dan terus melanjutkan pemotongan hewan kurwan.

Khandker Millatul Islam, Wakil Kepala Pejabat Manajemen Limbah dari Dhaka South City Corporation, mengatakan, genangan air akan berlangsung lama.

Oleh karena itu, “sungai darah” pun akan terus bertahan lama. Namun, manajemen limbah sedang bekerja untuk mengatasi masalah tersebut.

Warga mengkritik dua perusahaan di kota itu yang tidak sigap dalam membersihkan jalan. Namun, pemerintah kota tetap mempersalahkan warga karena tidak melakukan pemotongan hewan di tempat yang telah ditentukan.

Pemotongan hewan kurban berlangsung di jalan-jalan maupun di tempat parkir bawah tanah di apartemen tempat tinggal.

Pada saat bersamaan, hujan lebat turun, Selasa (13/9/2016), yang menyebabkan banjir di banyak bagian ibu kota.

Di kawasan Shantinagar dan beberapa tempat lainnya, air hujan dan darah hewan bercampur sehingga membuat orang-orang berjalan melintasi “sungai darah” dengan setinggi sampai di atas tumit.

Bagaimanapun banjir dan hewan kurban adalah peristiwa rutin tahunan di Banglades sehingga warga Dhaka tampak tidak terlalu memedulikannya.

Namun, hujan yang lebih lebat dari yang biasanya membuat situasinya tampak jadi lebih dramatis dan dalam beberapa hari “sungai darah” akan menghilang.

(kompas.com)