Penulis
Intisari-Online.com -Masih ingat dengan Thomas Thwaites si manusia kambing? Laki-laki Inggris yang tertarik meneliti bagaimana seekor kambing hidup dengan cara menjadi “kambing” itu baru-baru ini diganjar hadiah nobel parodi alias Hadiah Ig Nobel—berbagi dengan peneliti Inggris lainnya, Charles Foster.
Hadiah Ig Nobel merupakan sebuah parodi dari penghargaan Nobel yang mengkhususkan pada hasil penelitian yang pada awalnya membuat masyarakat tertawa, lalu membuat mereka berpikir panjang. Majalah sains Annals of Improbable Research dari Harvard adalah penyelenggara utamanya.
Untuk meneliti bagaimana kambing hidup, Thwaites tak segan untuk meniru kehidupan mereka. Ia menggunakan kaki prostetik, kantong pencernaan khusus, bahkan ia ikut merumput di padang rumput, laiknya kambing asli. Hasil pergumulannya ini ia tuangkan dalam sebuah buku berjudul GoatMan: How I Took A Holiday From Being Human.
“Ini adalah kehormatan besar,” ujar Thwaites ketika penyerahan hadiah di Harvard University di Amerika Serikat. “Aku bosan menjadi manusia dan memutuskan mengambil hari liburku menjadi dengan menjadi kambing.”
Seperti disinggung di awal, Thwaites berbagi hadiah dengan Charles Foster dalam penghargaan ini. Dalam karnya berjudul Being A Beast, Foster berusaha melihat segala sesuatu dari sudut pandang luak, berang-berang, rubah, rusah merah, dan burung layang-layang.
“Kita punya lima indera utama, tapi kebanyakan hanya menggunakan satu—penglihatan. Itu artinya kita hanya memanfaatkan 20% dari seluruh informasi yang kita terima,” ujar penerima beasiswa dari University of Oxford itu. “Dan hewan, melakukan lebih banyak (daripada kita).”(Metro.co.uk)