Intisari-Online.com - Tindakan heroik dilakukan oleh Adeba Shaker, gadis Yazidi yang lari dari sekapan tentara ISIS. Gadis 14 tahun itu, bersama salah seorang kawannya, melarikan diri setelah beberapa tentara yang “mengawalnya” lengah.
Tepat di hari ke-20 penculikannya, Adeba Shaker berada di sebuah rumah di Raabia, Irak. Salah seorang tentara penculik yang menjaganya menerima telepon, dan tak lama berselang para tentara itu memanggul senjata dan bergegas keluar. Kondisi sunyi-senyap itu dimanfaatkan dengan baik oleh Shaker untuk lari.
Adeba Shaker diculik untuk dijadikan “hadiah” untuk para militan di garis depan. Lebih dari itu, Shaker juga harus menjadi muslim dan dipaksa menikah dengan salah satu tentara tersebut.
"Ketika para tentara meninggalkan kami, saya panik. Saya tidak tahu apa yang harus dilakukan. Saya lihat sebuah tas yang penuh ponsel dan saya menelepon saudara saya yang juga seorang Yazidi," kata Shaker seperti dilansir Kompas.com. Yazidi adalah etnis minoritas di Irak.
Samir, saudaranya, menyuruh gadis itu pergi ke sebuah rumah terdekat dan meminta bantuan dan petunjuk untuk sampai di perbatasan di mana tentara Partai Pekerja Negara Kurdistan (PKK) berperang dengan tentara ISIS. Samir yakin PKK akan membantu Shaker.
Tentu saja ini adalah sebuah perjudian, karena dia tidak tahu siapa lawan dan kawan. Meski demikian, Abeda Shaker, gadis Yazidi yang lari dari sekapan tentara ISIS, dan temannya memutuskan untuk mencoba keberuntungan tersebut. Mereka keluar dari rumah sekapan dan bertanya pada salah seorang tetangga rumah itu.--> Adeba Shaker, Gadis Yazidi yang Lari dar Sekapan Tentara ISIS (2)