Find Us On Social Media :

Inilah Kisah Perempuan-Perempuan Hebat di Pasar Yogyakarta yang Jadi Buruh Gendong dengan Upah Rp30.000 per Hari

By Tatik Ariyani, Rabu, 2 Mei 2018 | 20:00 WIB

Intisari-Online.com - Tubuh Ruminah tak lagi muda. Usianya juga sudah lebih dari separuh abad, tepatnya 57 tahun.

Namun jangan tandingi kekuatan Ruminah untuk mengangkat beban barang.

Ia dapat menggendong beban sampai satu kuintal, hanya dengan bantuan lilitan kain lurik untuk menggendong barang.

Ruminah adalah satu dari sekian banyak buruh gendong yang tersebar di pasar-pasar Yogyakarta. Sehari-hari Ruminah mencari nafkah di Pasar Giwangan.

Baca Juga: Ki Hajar Dewantara Harus Jalani Kawin Gantung dengan Sepupunya Sendiri Demi Emban Amanat Leluhur

Dari subuh sampai siang terus menggendong barang. Entah berat mana, beban barang atau beban hidup yang diangkat Ruminah dan kawan-kawan.

"Habis ibu tidak sekolah, tidak punya ijazah, adanya cuma kekuatan ini. Pokoknya ibu balas dendam,"  cerita Ruminah saat ditemui di Hotel Tentrem, Yogyakarta, Sabtu (21/4/2018).

"Ibu boleh tidak bisa sekolah tapi tiga anak ibu harus sekolah."

Sudah lebih dari 10 tahun Ruminah asal Purworejo melakoni pekerjaan sebagai buruh gendong.

Sekali gendong barang upah Ruminah adalah Rp3.000. Dalam satu hari ia bisa mendapat Rp30.000-Rp35.000.

"Alhamdulillah, anak ibu tiga tiganya bisa kuliah," kata Ruminah sambil tersenyum lebar.

Baca Juga: Rutin Makan Sepotong Pepaya Tiap Hari, Rasakan 7 Manfaat ini Pada Tubuh

Penghargaan untuk para buruh gendong