Penulis
Intisari-Online.com - Ketika pemilik sebuah pabrik di India sadar jika anak-anak jalanan tidak dapat menulis dan membaca, ia sendiri terjun langsung untuk mengajarkan mereka. Kamal Parmar telah menjalankan sekolah jalanan di Ahmedabad, India, selama 15 tahun. Ia membangun sekolah untuk mengajar baca tulis anak-anak jalanan.
Kisah heroik Kamal Parmar itu diabadikan dalam buku Humans of Ahmedabad yang persis seperti buku Humans of New York. Buku tersebut menggambarkan kehidupan orang-orang di kota Ahmedabad. "Saya sedang berdiri di luar pabrik saya ketika melihat 20 siswa pulang dari sekolah sehabis ujian. Saya kaget ketika mengetahui bahwa tidak ada satu pun di antara mereka yang bisa membaca dan menulis. Yang lebih mengejutkan, mereka semua berada di kelas delapan," cerita Kamal.
Berdasarkan data dari Oxfam India, negara tersebut memiliki jumlah penduduk tidak bisa membaca yang paling banyak. India memiliki 287 juta orang yang tidak bisa membaca dan menulis. Mewakili 37% penduduk dunia yang buta huruf. Kamal sendiri melakukan survei terhadap 400 murid di lingkungan sekitarnya. Ia menemukan bahwa hanya ada lima di antara mereka yang mengenal huruf. Karena melihat fenomena itu lah, Kamalmembangun sekolah untuk mengajar baca tulis anak-anak jalanan.
Kamal mengajar mereka dua jam setiap harinya. Setelah itu, Kamal dan anak-anak didikannya makan malam bersama. Kamal mengatakan, karena ada makan malam gratis itu lah, mereka jadi tertarik untuk belajar bersama dengannya. Setiap hari setelah jam pulang sekolah, Kamal mengajarkan murid-muridnya apa pun. Mulai dari mengenal alfabet hingga belajar untuk menyambut ujian. Selama 15 tahun, muridnya bertambah drastis. Dari yang tadinya 10 menjadi 155 orang saat ini. "Bayangkan, anak-anak yang tadinya tidak bisa membaca dan menulis, sekarang menjadi insinyur, dokter dan manajer bank. Bagi saya, ini merupakan kesuksesan," papar Kamal.
Indikator kesuksesan Kamal terbesar adalah bisa mengajak murid-muridnya yang telah sukses untuk membantu mengajar. "Saya hanya punya satu permintaan kepada mereka: cobalah mendidik satu anak dalam setahun, dan lihatlah perubahan yang terjadi di masyarakat setelahnya," pungkas Kamal.(huffingtonpost.com)