Find Us On Social Media :

Lima Orang Biasa Yang Mengubah Sejarah

By Agra Winona, Sabtu, 2 April 2016 | 18:20 WIB

Lima Orang Biasa Yang Mengubah Sejarah

Intisari-Online.com - Untuk mengubah sejarah, tidak harus menjadi pahwalan perang. Buktinya lima orang biasa ini yang dengan perjuangannya bisa mengubah sejarah dunia, mulai dari pergerakan HAM, kesetaraan gender di lingkungan kerja, sampai mengubah hukum soal pengendara yang mabuk.

1. Rosa Parks

Pada Desember 1955, Parks menolak menyerahkan kursinya di bus Montogmery kepada orang berkulit putih, pasalnya, saat itu Parks memang duduk di bagian yang disediakan untuk orang-orang kulit hitam. Tapi Parks kemudian ditahan dengan tuduhan pembangkangan. Sikap Parks dan gerakan pemboikotan bus Montgomery kemudian dianggap sebagai titik penting dalam pergerakan HAM

2. Candy Lightner

Setelah putrinya yang berusia 13 tahun meninggal karena kecelakaan yang disebabkan oleh pengendara yang mabuk, Candy Lightner mendirikan organisasi Mothers Against Drunk Driving (MADD) pada 7 Maret 1980.  Sebelum adanya MADD, hampir tidak ada konsekuensi legal bagi pengendara yang mabuk. Organisasi yang didirikan olehny aini merubah sikap penduduk Amerika terhadap pengendara yang mabuk dan dengan sukses membuat hukum yang lebih ketat di seluruh negara.

3. Ryan White

Ryan White, remaja penderita hemophilia dari Indiana ini terjangkit AIDS karena tranfusi darah. Melalui perjuangannya dengan AIDS, Ryan berhasil mematahkan mitos bahwa penderita AIDS hanyalah orang-orang yang menggunakan obat-obatan terlarang atau mereka yang melakukan seks bebas. Perjuangannya untuk mendapatkan perlakuan yang adil di sekolahnya juga memperlihatkan diskriminasi yang dialami oleh penderita AIDS.

4. Lilly Ledbetter

Setelah bekerja selama 20 tahun, Lilly Ledbetter akhirnya pensiun dari Goodyear. Namun, pada tahun 1998, Lily menuntut perusahaan tempat dulu ia bekerja karena pmebayaran yang tidak adil. Lily mendapat upah yang lebih sedikit dibandingkan rekan kerjanya yang laki-laki. Kasus ini berakhir dengan kongres yang mengubah hukum federal untuk melindungi perempuan di tempat kerja

5. J. K. Rowling

Baru saja bercerai dan berjuang untuk menghidupi keluarganya, Joanne Rowling memilih untuk menyelesaikan novel yang sudah ia buat selama lima tahun. Harry Potter and the Sorcerer’s Stone akhirnya diterbitkan pada tahun 1997 dengan nama J. K. Rowling, alasannya, penerbitnya tidak percaya bahwa nama penulis perempuan bisa menarik pembaca anak laki-laki. Tapi setelah enam buku dan sepuluh tahun kemudian, seri Harry Potter berhasil memecahkan rekor penjualan dengan jutaan pembaca dari berbagai umur. (ReadersDigest)