Find Us On Social Media :

Kisah Rakyat yang Menipu Raja

By K. Tatik Wardayati, Rabu, 31 Agustus 2016 | 18:30 WIB

Kisah Rakyat yang Menipu Raja

Intisari-Online.com – Alkisah, hiduplah seorang raja. Penulis, penyair, dan musis dari banyak tempat datang untuk mengunjunginya. Raja suka mendengarkan cerita, puisi, dan musik mereka. Tapi ada satu orang yang sangat disukai raja lebih daripada yang lain. Namanya, Anjas.

Ia tahu banyak trik, menyanyikan lagu-lagu lucu, dan menari dengan baik. Ia bisa membuat raja tertawa dan orang-orang menyebutnya, Anjas Raja Bodoh. Namun, ada satu hal yang sangat tidak disukai oleh raja dari Anjas. Ia makan sangat banyak. Pria kecil ini makan dari pagi sampai malam.

Raja berpikir, “Anjas malang ini akan segera mati jika ia makan begitu banyak.”

Kemudian ia memanggil semua menteri dan pegawai istana, katanya, “Dengarkan aku. Untuk satu hari saja kalian jangan memberikan makanan apapun pada Anjas. Jangan memberinya anggur, atau buah apapun, atau daging. Bahkan sepotong roti! Ia tidak boleh duduk di meja saya. Ia tidak boleh makan apapun sepanjang hari.”

“Oh, ya, Tuanku, itu benar. Ia terlalu gemuk,” kata salah satu menteri.

Maka hari berikutnya tidak ada tempat untuk Anjas di meja raja. Ia pergi ke dinding dan berdiri di sana. Ia berpikir, “Aku akan menunggu. Siapa tahu seorang hamba akan membawakanku makanan dan minuman.”

Tapi tak seorang hamba pun membawakan sesuatu untuknya. Anjas tidak berani meminta makanan, karena ia takut pada raja.

"Jika seorang pria membuat raja marah, orang itu akan mati," pikirnya.

Anjas malang sangat lapar. Kemudian salah satu pelayan menjatuhkan sepotong kecil roti. Anjas segera mengambilnya. “Sekarang aku punya sesuatu untuk dimakan,” pikirnya. “Aku akan memakannya ketika raja tidak menatapku.”

Ketika makan malam usai, penyair membacakan puisi mereka, para musisi bermain musik, dan gadis-gadis menarikan tarian mereka yang indah.

“Sekarang raja melihat gadis-gadis menari,” pikir Anjas, “Aku akan makan sepotong roti ini.” Tetapi raja melihat Anjas sepanjang waktu itu. Ia meminta para musisi untuk berhenti, memanggil Anjas untuk datang kepadanya dan bertanya, “Saya mendengar Anda memiliki keledai. Dari mana mendapatkan itu?”

"Saya membelinya di Tripoli, Tuanku!" jawab Anjas. “Oh, saya tahu,” kata raja. Kemudian musisi memainkan musiknya lagi dan gadis-gadis menari. Anjas ingin makan sepotong rotinya, tapi raja memintanya untuk datang lebih dekat, dan berkata, “Berapa yang kau bayar saat membeli keledai di Tripoli?”