Find Us On Social Media :

Mengapa Laba-laba Menyembunyikan Diri di Tempat Gelap?

By K. Tatik Wardayati, Jumat, 9 September 2016 | 18:15 WIB

Mengapa Laba-laba Menyembunyikan Diri di Tempat Gelap?

Intisari-Online.com – Laba-laba sangat malas. Setiap pagi ia bangun pada pukul 12.00, sarapan, dan berkata pada istrinya, “Aku akan ke ladang.” Tapi ia tidak pergi ke ladang. Ia tidak punya ladang sama sekali. Ia pergi ke hutan dan duduk di bawah pohon besar sepanjang hari.

Istrinya kadang-kadang berkata padanya, “Katakan bila engkau ingin bantuan saya di ladang.” Ia tidak mengatakan apa-apa lagi. Ia tidak ingin membuat suaminya marah.

Laba-laba menjawab kemudian, “Oh, aku punya banyak waktu. Jangan takut. Aku akan memberitahumu saat aku membutuhkanmu.”

Orang-orang sering bertanya, “Kapan Anda mulai bekerja diladang?”

Dan laba-laba itu menjawab, “Aku belum punya cukup waktu.”

Lalu suatu hari ia berkata pada istrinya, “Besok saya mau menanam kacang di ladang kita. Pergilah ke pasar dan belilah sekantong kacang. Saya harus membawanya besok.”

Istrinya senang mendengar itu dan ia berlari ke pasar untuk membeli kacang. Hari berikutnya laba-laba pergi membawa kacang itu ke hutan, makan sebanyak-banyak yang ia inginkan dan kemudian tidur nyenyak di bawah pohon besar.

Malam hari ia pulang dan berkata pada istrinya, “Oh, betapa lelah dan laparnya saya! Saya bekerja di ladang sepanjang hari. Apakah makanan sudah siap? Hidup ini sulit bagi kita. Kita bekerja dari pagi sampai malam, dan kau, wanita, hanya memasak makan malam dan makan saja.”

Setiap hari laba-laba pergi. Tapi ia tidak bekerja di ladang. Ia hanya  makan kacang-kacangan dan kemudian istirahat di hutan. Waktu berlalu. Orang-orang mulai membawa pulang kacang hasil panenan mereka. Tapi laba-laba tidak membawa apa-apa.

Lalu, istrinya bertanya, “Kau tidak membawa pulang kacang panenan kita? Haruskah saya bantu?”

“Tidak, tidak, saya tidak ingin bantuanmu,” jawab laba-laba. “Saya akan membawa pulang kacang dalam beberapa hari.”

Bagaimana laba-laba bisa membawa pulang kacang? Ia tidak punya kacang sekarang! Ia tidak punya ladang! “Di mana saya bisa mendapatkan kacang?” ia bertanya pada dirinya sendiri. “Ah, aku tahu. Aku akan mencuri,” pikirnya. Pada malam hari ia keluar dari rumahnya dan segera datang ke ladang kepala desa. Itu adalah sebuah pertanian besar. Ada banyak pohon kacang di situ. Ia pun mengisi tasnya dengan kacang, menyembunyikan tas di bawah pohon di hutan dan pulang ke rumah.