Penulis
Intisari-Online.com – Tak hanya sikap kesederhananya saja yang memukauku. Kakek ini juga selalu menghadapi hari-harinya dengan senyum.
Meski rumah sederhananya hanya beralaskan tanah dan berukuran sangat kecil, kakek ini selalu bersyukur. Jika diajak berbicara, ia selalu menceritakan kesenangan hidupnya menerima berkah-berkah kecil dari orang yang membeli tape darinya.
Kakek ini paling senang bercerita tentang langganan-langganannya yang selalu membeli tape. Ia sangat senang ketika dagangannya dicari banyak orang. Bahkan orang-orang berduit yang punya banyak mobil juga banyak yang mencari tape buatannya.
Kakek ini selalu berkata, “Saya ini cuma seorang tua yang berjualan tape dengan sepeda butut namun orang-orang kaya yang naik mobil saja akan mencari saya jika dalam sehari saja saya tidak berjualan!”
Tak ada nada sombong dalam pernyataannya itu. Semua itu ia ucapkan dengan kebahagiaan yang tulus. Memang ia hanya bersyukur dan bahagia saja bila dagangannya bisa dinikmati oleh semua orang dari berbagai kalangan.
Jika melihat kakek ini, aku sering malu. Orang-orang yang punya motor, mobil, dan rumah mewah saja mungkin tak pernah sebahagia kakek ini. Setiap hari ia hanya mengayuh sepeda butut namun hidupnya begitu bahagia.
Semoga saja kita yang dilimpahi dengan begitu banyak berkat yang lebih juga bisa bersyukur seperti kakek penjual tape sahabatku itu.