Penulis
Intisari-Online.com – Suatu ketika, seorang pemuda menemukan kepompong di suatu taman. Kepompong itu tampaknya sudah mau keluar dari cangkangnya. Namun, proses itu terjadi selama berjam-jam sehingga sang pemuda memutuskan untuk membantu.
Lubang yang ada di kepompong itu rupanya sangat kecil sehingga sang kupu-kupu begitu kesulitan untuk keluar. Ia sudah bergerak dengan sedemikian rupa namun tubuhnya begitu sulit untuk dikeluarkan. Tiap ia berjuang, badannya akan keluar sangat sedikit. Karena iba melihat kupu-kupu yang begitu kesulitan untuk keluar, pemuda ini memutuskan untuk membantunya.
Pemuda ini mengambil gunting dan memotong sedikit lubang itu. Setelah lubang itu menjadi lebih besar, sang kupu-kupu langsung bisa keluar dengan mudah. Pemuda itu pun merasa sangat senang karena sudah membantu sang kupu-kupu melalui proses yang begitu berat.
Anehnya, ketika sudah keluar dari kepompong, kupu-kupu itu sayapnya mengkerut dan begitu kusut. Pemuda itu berpikir tentu kupu ini masih belum sempurna bentuknya dan akan menjadi lebih cantik sebentar lagi. Ia pun meninggalkan kupu-kupu tersebut.
Beberapa jam kemudian, pemuda itu kembali ke taman untuk melihat keadaan sang kupu. Ternyata sayap kupu itu tetap kusut dan penuh kerutan. Kupu itu tak akan pernah bisa terbang. Pemuda itu tak tahu bahwa agar bisa berkembang dengan sempurna, kupu-kupu memang harus sanggup keluar sendiri dari cangkangnya.
Seperti itulah keadaan manusia. Kadang ada orang yang berniat baik untuk membantu. Namun, seringkali kita sendirilah yang seharusnya menghadapi satu masalah. Jika kita tak menghadapi masalah sendiri, kita tak akan pernah belajar dan akhirnya tak mampu terbang mencapai kesuksesan di sepanjang sisa hidup kita.