Kisah Si Kikir dan Emasnya

K. Tatik Wardayati

Penulis

Kisah Si Kikir dan Emasnya

Intisari-Online.com – Alkisah, ada seorang yang sangat kikir. Ia tidak suka menghabiskan koin emasnya, sehingga ia tidak pernah menggunakan setiap emas yang dimilikinya.

Ia menggali lubang dan mengubur koin emasnya di dekat pohon di kebunnya. Setiap hari, ia pergi ke dekat pohon untuk menggalinya dan melihat koin emasnya dengan bahagia.

“Saya sangat kaya! Saya memiliki banyak koin emas ini,” katanya senang. Ini membuatnya sangat bahagia.

Suatu hari lewat seseorang yang melihatnya menggali dan kebetulan ia juga melihat koin emas yang disembunyikan. “Emas di bawah pohon! Saya harus menunggu sampai hari gelap,” pikir orang itu. Orang itu pun menunggu hingga malam tiba untuk menggali emas itu. Ia mengambil semua emas yang terkubur di bawah pohon.

Keesokan harinya, si kikir datang kembali untuk melihat koin emasnya. “Di manakah emas saya? Di mana emas saya?” teriaknya.

Si kikir menggali lubang besar tempat ia menyembunyikan emasnya. Tapi ia tidak bisa menemukan koin emas di dalam lubang itu. “Siap ayang mencuri emas saya?” Si kikir mulai menangis dengan keras.

Mendengar si kikir menangis, tetangganya berlari ke rumahnya. “Apa yang terjadi? Mengapa Anda menangis?” tanya salah seorang tetangganya. Si kikir menunjukkan dan mengatakan pada mereka tentang lubang dan emas yang ia sembunyikan di bawah pohon.

Seorang pria bertanya apakah ia pernah menggunakan koin emasnya. Si kikir menjawab, “Tidak! Saya hanya menguburnya. Melihat hal itu membuat saya bahagia!”

“Anda tidak pernah menggunakan untuk apa pun? Emas itu tidak ada gunanya bagi Anda karena Anda simpan di dalam tanah. Lihat saja emas itu dan berpikirlah bahwa emas itu masih di dalamnya. Anda bisa bahagia seperti sebelumnya,” tetangganya yang lain angkat bicara. Semua tetangganya mulai tertawa dan meninggalkannya dengan lubang kosong.

Demikianlah kekayaan yang tidak pernah digunakan demi kebaikan itu berarti tidak pernah ada.