Kisah Rusa yang Akan Melahirkan

K. Tatik Wardayati

Penulis

Kisah Rusa yang Akan Melahirkan

Intisari-Online.com – Di sebuah hutan, rusa yang hamil akan segera melahirkan. Ia menemukan lapangan rumput terpencil di dekat sungai dengan aliran air yang kuat. Ia merasa tempat ini sungguh aman untuk bayi kecilnya hadir ke dunia. Tiba-tiba nyeri persalinan dimulai.

Pada saat yang sama, awan gelap berkumpul di atasnya dan petir mulai menyebabkan kebakaran hutan. Ia melihat ke kiri dan terlihat seorang pemburu dengan busur yang meregang menunjuk ke arahnya. Di sebelah kanan, ia melihat seekor singa lapar mendekatinya.

Apa yang bisa dilakukan rusa hamil itu? Dia tetap melahirkan!

Apa yang akan terjadi? Apakah rusa itu bisa bertahan? Apakah ia bisa melahirkan? Apakah rusa bisa bertahan hidup? Atau apakah semuanya lenyap oleh kebakaran hutan? Apakah ia binasa karena panah pemburu? Apakah ia mati mengerikan di tangan singa yang lapar?

Rusa itu dibatasi oleh api di satu sisi dan sungai yang mengalir di sisi lain, sementara ia berada pada kotak predator alaminya.

Lalu, apa yang dilakukannya? Rusa itu tetap fokus pada melahirkan kehidupan baru.

Apa yang terjadi sebenarnya? Rupanya petir itu membutakan pemburu. Ketika pemburu itu melepaskan anak panah, karena buta, maka melenceng dari rusa dan menghentikan singa yang lapar mendengar suara panas. Ketika hujan mulai turun dengan derasnya, mengakibatkan kebakaran hutan secara perlahan disiram oleh air hujan. Dan akhirnya rusa melahirkan anak rusa yang sehat.

Dalam kehidupan kita, ada saat-saat kita dihadapkan pada pilihan dengan pikiran yang negatif dan kemungkinan yang sulit. Beberapa pemikiran itu begitu kuat sehingga mereka mengalahkan dan menguasai kita.

Mungkin kita perlu belajar dari rusa. Prioritas utama rusa, pada saat tertentu, hanya untuk melahirkan bayinya. Selebihnya bukan ditangannya dan tindakan atau reaksi yang mengubah fokusnya akan cenderung mengakibatkan kematian atau bencana.

Mari kita bertanya pada diri sendiri, di manakah fokus kita? Di manakah iman dan harapan kita? Di tengah badai kehidupan kita, tetaplah menjaga iman dengan percaya pada Tuhan. Ia tidak akan pernah mengecewakan kita. Ia tidak terlelap dan tidak tertidur.