Find Us On Social Media :

Panmunjom, Lokasi Paling Berbahaya di Dunia yang Justru akan Jadi Simbol Perdamaian Kim Jong-Un-Donald Trump

By Agustinus Winardi, Rabu, 2 Mei 2018 | 06:00 WIB

Intisari-Online.com - Desa Panmunjom yang terletak di perbatasan Korea Utara-Korea Selatan, sekaligus merupakan tempat garis Zona Demarkasi Militer (Demilitarized Zone/DMZ), sejak tahun 1953 sebenarnya merupakan kawasan yang paling berbahaya di dunia.

Pasalnya siapa pun yang berani melintasi garis demarkasi itu tanpa izin, baik dari arah Korsel maupun arah Korut akan langsung ditembak mati.

Berani melintasi garis demarkasi dari arah Korsel, berarti secara militer telah menyerbu Korut.

Sebaliknya nekat melintasi garis demarkasi dari arah Korut juga dianggap telah menyerbu atau mau membelot ke  Korsel.

Baca juga: Inilah Akhir Pertemuan Korut dan Korsel: Kim Jong Un Bikin Moon Jae In Merinding, Kenapa Ya?

Tapi ada perbedaan sikap jika ada orang yang sengaja menyeberang garis demarkasi dan  tidak bersenjata.

Pihak Korsel biasanya akan memberikan peringatan lalu baru akan menembaknya.

Namun jika orang yang sengaja menyeberang berasal dari arah Korsel, meskipun tidak bersenjata pasukan Korut yang berjaga akan langsung menembak mati.

Selama ini kawasan DMZ Panmunjom selalu dijaga ketat oleh pasukan bersenjata, baik dari Korsel maupun Korut yang posisinya saling behadap-hadapan dan jaraknya hanya beberapa puluh meter dan dalam kondisi siap tembak.

Meski merupakan tempat paling berbahaya di dunia, lokasi DMZ di Panmunjom ternyata menjadi tujuan wisata Korsel yang selalu ramai dikunjungi para wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri.

Tapi para wisatawan itu harus berada dalam jarak tertentu dan tidak boleh melewati kawasan yang dilarang.

Apalagi sampai berani secara nekat menerobos perbatasan Korut-Korsel karena taruhannya adalah nyawa.

Namun pada Jumat (27/4), kawasan Panmunjom yang sangat sangar itu ternyata malah menjadi simbol perdamian ketika pemimpin Korut, Kim Jong Un, dan Presiden Korsel, Moon Jae-in.