Intisari-Online.com – Primbon Jawa merupakan sebuah gambaran mengenai baik dan buruknya sesuatu berdasarkan perhitungan Jawa dan tanda-tanda yang menyertainya.
Primbon merupakan warisan leluhur Jawa yang berorientasi pada relasi antara kehidupan manusia dan alam semesta, yang digunakan sebagai pedoman untuk menentukan sikap dalam suatu tindakan kehidupan.
Primbon juga didefinisikan sebagai kitab yang berisikan ramalan, buku yang menghimpun berbagai pengetahuan kejawaan, berisi rumus ilmu gaib, sistem bilangan yang pelik untuk menghitung hari mujur, dan mengurus segala macam kegiatan yang penting.
Primbon atau paririmbon berasal dari kata dalam bahasa Jawa.
Secara harfiah, kata Primbon, berasal dari kata "rimbu" yang berarti simpanan dari bermacam-macam catatan oleh orang jawa pada zaman dahulu yang kemudian diturunkan atau disebarluaskan kepada generasi berikutnya.
Hidup manusia, rezeki, jodoh, dan ajal telah digariskan oleh Tuhan, keberadaan primbon dalam kehidupan masyarakat hanya sebagai pijakan atau gambaran sebelum manusia melakukan sesuatu.
Di dalam kitab primbon Jawa selain mengetahui watak seseorang berdasarkan weton lahirnya, juga beberapa ramuan yang masih digunakan oleh orang-orang tua hingga sekarang.
Antara lain, ramuan penurun panas untuk bayi, ramuan penghilang rasa sakit ketika menstruasi, termasuk ramuan untuk penghilang kembung pada bayi.