Intisari-Online.com – Primbon Jawa dipakai oleh sebagian masyarakat Jawa untuk tuntunan atau panduan dalam melangkah menuju masa depan.
Meskipun lahir, jodoh, dan kematian seseorang ditentukan oleh Sang Pencipta, tak ada salahnya bila dalam ‘melangkah’ kita mengikuti ‘rambu-rambu’ yang sudah menjadi tradisi.
Salah satu yang tercantum dalam Primbon Jawa, adalah watak seseorang berdasarkan weton lahir.
Weton kelahiran didapatkan dari penggabungan hari dalam kalender Masehi dan pasaran dalam kalender Jawa.
Ada tujuh hari dalam kalender Masehi, yaitu: Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, dan Minggu.
Sementara ada lima hari pasaran dalam kalender Jawa, yaitu: Pahing, Pon, Wage, Kliwon, dan Legi.
Masing-masing hari tersebut memiliki nilai neptu yang berbeda-beda.
Jumlah neptu dari penggabungan keduanya, inilah yang dijadikan dasar untuk penghitungan untuk mengenali watak seseorang atau jodoh yang cocok untuknya.