Berambisi Jadi Militer Tak Terkalahkan di Tengah Warganya yang Kelaparan, Seberapa Besar Militer Korea Utara Sebenarnya?

Tatik Ariyani

Penulis

Pimpinan Korea Utara Kim Jong Un

Intisari-Online.com -Awal tahun ini, Kim Jong-un mengatakan dia akan membangun “militer yang tak terkalahkan” dalam menghadapi ancaman dari Korea Selatan dan Amerika Serikat.

Padahal, sejak Januari 2020, ketikaKorea Utara menutup perbatasannya dengan China di saat wabah virus corona mulai bergulir, warga semakin kesulitan memenuhi kebutuhan pokok.

Dilansir Daily Mail Kamis (28/10/2021), seorang warga di Kota Sinuiju mengungkapkan situasi pangan mereka sudah memasuki gawat darurat dan setiap hari mereka sudah bergelut dengan kelaparan.

Pyongyang berada di bawah beberapa sanksi internasional atas senjata nuklir dan program rudal balistiknya yang dilarang, yang telah membuat kemajuan pesat di bawah Kim.

Baca Juga: Dilarang Tertawa 11 Hari, Begini Penderitaan Rakyat Korea Utara Saat Kenang Kematian Kim Jong Il

PengejaranKim Jong-un terhadap senjata nuklir telah menentukan sepuluh tahun kekuasaannya tetapi telah membuatnya menjadi lebih terisolasi dari sebelumnya, melansir Express.co.uk, Kamis (16/12/2021).

Korea Utara mungkin dipersenjatai lebih baik daripada sebelumnya, tetapi ketergantungannya pada sekutu tetangganya China karena ekonomi yang hancur telah membuat pemimpin itu terikat politik.

Selama 10 tahun sejak kematian ayahnya Kim Jong-il, Kim Jong-un telah memperluas pengawasan invasif dan penindasan terhadap orang Korea Utara, menyangkal kebebasan bergerak orang di dalam negeri dan lintas batas, dan menanggapi krisis virus corona dengan kerawanan pangan yang meningkat yang membuat penduduk negaranya kelaparan.

Proliferasi senjata nuklir Korea Utara membawa negara itu ke ambang perang dengan ASsertamenyebabkan Rusia dan China menyetujui sanksi ketat PBB.

Baca Juga: Dulu Sekutu Karena Sama-Sama Berideologi Komunis, Siapa Sangka Rusia dan China Nyaris Menyulut Perang Dunia III Dengan Saling Lempar Bom Nuklir

AS menolak untuk menerapkan keringanan sanksi sampai beberapa senjata diserahkan.

Lantas, seberapa besar militer Korea Utara?

Korea Utara memiliki militer yang relatif besar dibandingkan dengan populasinya sekitar 25 juta orang, dengan 1,88 juta dalam pelayanan militer.

Ini adalah salah satu negara dengan jumlah tentara terbesar di dunia dan lebih dari dua kali lipat ukuran tentara Korea Selatan.

Pyongyang diperkirakan memiliki lebih dari 6.000 tank dan 10.000 kendaraan lapis baja, serta 83 kapal selam.

Dalam hal kekuatan udara, Korea Utara memiliki sekitar 949 jet, termasuk pesawat tempur, transportasi, pelatih, dan helikopter.

Dalam beberapa tahun terakhir, Korea Utara telah menguji beberapa rudal yang menunjukkan kemajuan teknologinya yang cepat.

Baca Juga: Pantas Saja Ngotot Ingin Hancurkan Ukraina Dengan Militer Penuh Walau Bisa Memicu Perang Dunia III, Terkuak Ini Alasan Rusia Ogah Lepaskan Ukraina ke Tangan Barat

Pada Oktober 2020, Pyongyang mengungkapkan rudal balistik barunya, yang saat ini tidak disebutkan namanya tetapi diperkirakan dapat mencapai sejauh pantai barat AS.

Rudal balistik kapal selam lainnya, yang dinyatakan negara itu sebagai "senjata paling kuat di dunia", belum diidentifikasi secara resmi oleh intelijen AS.

Ada juga kekhawatiran selama bertahun-tahun bahwa Korea Utara dapat memiliki program senjata biologis - tetapi sedikit yang diketahui tentang apa yang dimaksud dengan ini atau seberapa maju program itu.

Artikel Terkait