Find Us On Social Media :

Hikayat Teror Terhadap Syi'i di Solo (Part 2)

By Wentina Magdalena, Kamis, 9 Desember 2021 | 10:35 WIB

Kawasan menuju rumah alm. Segaf Al Jufri dimana terjadi berturut-turut penyerangan Syi'i sejak 2018.

Intisari-Online.com - Terkait satu dari sekian kasus praktik intimidasi dan kekerasan terhadap Syiah, Endo Sudarsono, Humas Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS), mengaku punya alasan atas serangan oleh laskar itu.

"Ini masalah keyakinan. Mengapa Syiah? Karena itu penodaan agama di internal. MUI punya beberapa fatwa terkait ajaran Syiah," tutur pria yang bargabung dengan LUIS sejak 2004 itu. 

Menurut Endo, yang paling fatal dalam ajaran Syiah adalah mengingkari sahabat nabi dan istri Rasull, Aisyah. Selain itu juga soal praktik seperti nikah mut'ah dan ritual melukai diri saat Asyura. 

Sebelum di Solo, LUIS sudah pernah berurusan dengan para Syi'i di Semarang pada 2015.

Mereka mendesak aparat keamanan untuk membatalkan acara besar tersebut yang akan diadakan di pinggir pantai.

Kemudian, saat acara berpindah ke indoor mereka kembali mendesak untuk membatalkan acara tersebut, hingga akhirnya para Syi'i berpindah ke lokasi lain.

Riana menepis anggapan itu.

"Ritual melukai diri, saya juga kurang paham. Tapi itu bukan kami. Kami lebih ke aliran Syiah immamiyah istna asy'ariyah (12 imam), " kata Riana.

Habibah juga menambahkan, “Nikah mut'ah ( menikah dengan jangka waktu tertentu) yang disebut-sebut juga tak kami lakukan.

Kasus penyerangan itu kemudian berujung ke pengadilan.

Menurut Riana, komunitas Syi’i memilih mengalah dengan menghentikan pertemuan secara offline untuk sementara waktu.

Dia berharap undang -undang yang mengatur kebebasan beragama bisa dijalankan.

"Bukan hanya untuk Syiah tapi untuk semua warga negara, apapun keyakinanya.”

Saat terjadi penyerangan itu, hanya segelintir yang membela Syi’i.

Salah satunya adalah Peace Generation. Ketua Peace Generatio Ninin Karlina menilai keamanan Solo memang rentan dalam memberikan perlindungan menjalankan ibadah bagi minoritas seperti Syiah.