Memegang Singa di Tangan Kirinya dan Ular di Tangan Kanan, Inilah Gilgamesh Sosok Dua Per Tiga Dewa Sekaligus Penguasa Binatang dari Mesopotamia Kuno

Muflika Nur Fuaddah

Penulis

Gilgamesh yang termasyhur merupakan sosok raja dalam sejarah negara-kota Uruk di Sumeria. Dia adalah tokoh pahlawan dalam mitologi Mesopotamia Kuno.

Intisari-Online.com - Gilgamesh yang termasyhur merupakansosok raja dalam sejarah negara-kota Uruk di Sumeria.

Dia adalah tokoh pahlawan dalam mitologi Mesopotamia Kuno dan tokoh utama dalam eposnya.

Melansir Kompas.com, epos yang ditulis dalam bahasa Akkadia pada akhir milenium kedua SM, menceritakan tentang Gilgamesh.

Legenda Gilgamesh dikisahkan dalam lima puisi Sumeria yang masih lestari hingga kini.

Baca Juga: Kehebatan Pedang 'Sabit' Khopesh: Senjata Orang Israel dari Mesopotamia yang Menghantarkan Mesir Menuju Supremasi Militer dengan 'Menjegal Kaki Kuda'

Dari antara kelima puisi ini, yang tertua mungkin adalah Gilgamesh, Enkidu, dan Dunia Bawah.

Puisi ini berkisah tentang Gilgamesh yang membantu dewi Inanna mengusir makhluk-makhluk yang menjadi penunggu pohon huluppu milik sang dewi.

Untuk menghargai jasa Gilgamesh, sang dewi memberinya dua benda yang disebut mikku dan pikku, tetapi Gilgamesh kemudian kehilangan kedua benda tersebut.

Setelah kematian Enkidu, yang dikisahkan sebagai hamba Gilgamesh dalam puisi-puisi Sumeria, rohnya bercerita kepada Gilgamesh tentang keadaan di Dunia Bawah.

Baca Juga: Pedang 'Sabit' Khopesh: Senjata Orang Israel dari Mesopotamia yang Menghantarkan Mesir Menuju Supremasi Militer, Apa Kehebatannya?

Sementara itu, puisi Gilgamesh dan Agga, mengisahkan Gilgamesh yang memberontak melawan Raja Agga.

Puisi-puisi Sumeria lainnya bercerita tentang Gilgamesh yang mengalahkan raksasa Huwawa dan Banteng Surgawi.

Sementara sebagian besar isi dari puisi kelima sudah hilang, meskipun puisi ini tampaknya berisi tentang kematian dan pemakaman Gilgamesh.

Peninggalan sejarah yang mungkin menggambarkan Gilgamesh sebagai Penguasa Binatang.

Baca Juga: Kota 'Hilang' berusia 4.000 Tahun Ditemukan, Gerbang Menuju Kekaisaran Besar Pertama Mesopotamia

Ia memegang seekor singa di tangan kirinya dan ular di tangan kanannya.

Penggambaran ini dapat ditemui di relief istana Asiria dari Dur-Sharrukin yang kini disimpan di Louvre.

Pada masa Babilonia, puisi-puisi ini mulai menjadi suatu narasi yang saling terhubung.

Dalam epos ini, Gilgamesh digambarkan sebagai sosok dua per tiga dewa yang sangat kuat.

Baca Juga: Ternyata Beginilah Asal Muasal Perayaan 1 Januari dan Perayaan Tahun Baru Terjadi

Sebagian besar sejarawan sepakat bahwa Epos Gilgamesh memengaruhi Iliad dan Odisseia, dua epos yang ditulis dalam bahasa Yunani Kuno pada abad kedelapan SM.

Epos Gilgamesh sendiri ditemukan kembali di Perpustakaan Ashurbanipal pada tahun 1849.

Gilgamesh kemungkinan berkuasa pada kisaran tahun 2800-2500 SM dan didewakan setelah ia meninggal.

Ia menjadi tokoh utama dalam legenda Sumeria pada masa Dinasti Ketiga Ur, sekitar 2112-2004 SM).

Sebagian besar sejarawan sepakat bahwa Gilgamesh adalah raja yang benar-benar ada dalam sejarah di negara-kota Uruk di Sumeria.

Sumeria sendiri merupakan sebuah peradaban yang terletak di antara Sungai Tigris dan Efrat di Mesopotamia selatan (kini di Irak selatan).

Baca Juga: Mengapa 1 Jam Sama dengan 60 Menit? Mungkin Beginilah Penjelasannya Jika dilihat dari Sejarah

(*)

Artikel Terkait