Selain Taiwan, sengketa sejumlah pulau dan kepulauan dengan Jepang juga menjadi teka-teki yang hingga kini belum ditemukan penyelesaiannya oleh China.
"Pertumbuhan ketidakstabilan di laut adalah yang paling menyebabkan sakit kepala bagi Beijing. Pertahanan maritim adalah tugas yang sangat kompleks, terutama karena China menjadi semakin bergantung pada perdagangan maritim," kata Ouyang.
Amerika Serikat, yang menganggap China sebagai saingan strategis, sedang meningkatkan strategi "kebebasan navigasi" untuk menahan pengaruh Beijing di Asia-Pasifik.
Kapal perang AS dan sekutu seperti Inggris, Prancis, dan Jerman sering muncul di Laut Timur, membuat ruang lingkup pertahanan maritim China semakin meluas dengan biaya militer yang mahal.
"Tekanan dari laut di China semakin besar dan besar," kata Profesor Ouyang.