Find Us On Social Media :

Tak Ada Angin Tak Ada Hujan, Rusia Mendadak Kerahkan Lebih dari 70 Pesawat Tempur Canggihnya, Bikin Joe Biden Langsung Panas Dingin, Perang Sudah Dimulai?

By Mentari DP, Jumat, 15 Oktober 2021 | 09:30 WIB

Pesawat tempur Su-57 bikin hubungan Amerika Serikat dan Rusia memanas.

 

Intisari-Online.com - Hubungan Amerika Serikat dan Rusia tidak bisa ditebak.

Terkadang hubungan dua negara militer terkuat di dunia itu begitu tenang dan damai.

Namun terkadang Amerika Serikat dan Rusia bisa saling serang dalam waktu singkat.

Baca Juga: Sampai Bikin Warga Afghanistan Memilih Pegangan pada Roda Pesawat Karena Putus Asa, Begini Pengakuan Komandan Angkatan Udara AS saat Detik-detik Evakuasi di Bandara Kabul

Seperti yang baru-baru ini terjadi.

Dilansir dari express.co.uk pada Jumat (15/10/2021), Presiden Rusia Vladimir Putin membuat panas Joe Biden.

Ini setelah Putin mengerahkan lebih dari 70 pesawat tempur canggih yang kemampuannya mengesankan.

Rencananya, pesawat tempur generasi kelima Su-57 akan dikirim ke pasukan Rusia pada tahun 2027.

Namun beberapa pesawat di antaranya beroperasi sebelum akhir tahun 2021 ini.

Hal itu diumumkan perusahaan teknologi negara Rostec pada hari Kamis kemarin.

Baca Juga: Amerika Makin Terpuruk, Sudah Nunggak Utang Rp400.000 Triliun, Kini Malah Alami Krisis Besar-besaran, Rusia hingga Iran Ogah Bantu Negara Adidaya Itu

Rostec menanggapi sebuah artikel yang diterbitkan di majalah National Interest yang berbasis di AS, yang menyatakan bahwa Su-57 "tidak mungkin memasuki layanan operasional sebelum 2027."

Sukhoi Su-57 adalah pesawat tempur multiperan yang dirancang khusus untuk menghancurkan semua jenis target udara, darat, dan laut.

Pesawat tempur ini dilengkapi dengan teknologi siluman, dapat mencapai kecepatan jelajah supersonik dan dilengkapi peralatan radio-elektronik onboard yang canggih.

Termasuk komputer onboard yang kuat (yang disebut "pilot kedua elektronik"), sistem radar yang tersebar di seluruh tubuhnya serta beberapa inovasi lainnya, termasuk persenjataan yang ditempatkan di dalam badan pesawatnya.

Angkatan Udara Rusia akan menerima pengiriman 22 pesawat tempur Su-57 pada akhir 2024, yang jumlahnya akan meningkat menjadi 76 pada tahun 2028.

Pesawat tempur Su-57 pertama dikirim ke pasukan Rusia pada tahun 2020.

Pada 2019, Alessandra Giovanzanti, analis penerbangan senior di Jane's oleh IHS Markit, melakukan perbandingan berdampingan antara Su-57 dan F-35 AS.

Giovanzanti mengatakan bahwa Su-57 (T-50, PAK-FA) adalah pesawat tempur siluman generasi kelima berkursi tunggal, bermesin ganda, multi-peran, sedangkan F-35 sedikit lebih kecil. , pesawat bermesin tunggal.

Seperti yang terjadi, Su-57 adalah pesawat berbasis darat, tanpa varian Vertical Take-Off and Landing (VTOL) yang sejauh ini dikembangkan untuk operasi kapal.

Baca Juga: Bikin Panik Satu Dunia, Setelah Korea Utara, Kini Giliran Rusia yang Mendadak Tembakkan Rudal Jelajah Sejauh 250 Mil, Benar-benar Bisa Picu Perang Dunia 3!

Bahkan, Su-57, yang mampu melakukan perjalanan dua kali kecepatan suara (MACH 2.0), secara signifikan lebih cepat daripada F-35, pada 1.6 MACH.

F-35 memiliki langit-langit layanan - ketinggian maksimum di mana ia dapat beroperasi - sekitar 50.000 kak.

Sedangkan Su-57 dapat beroperasi pada ketinggian yang sedikit lebih tinggi - hingga 65.000 kaki.

“Ada pembicaraan tentang masalah ini karena Angkatan Laut Rusia perlu mengganti armada pesawat tempurnya dengan kemampuan generasi ke-5," kata Giovanzanti.

“Kedua pesawat dirancang untuk mencapai observabilitas rendah dan menggunakan material komposit dalam strukturnya.”

Kekuatan Su-57 yang digadang-gadang lebih hebat dari F-35 lantas membuat khawatir barat.

Apalagi Rusia sudah menawarkan Su-57 ke sejumlah negara seperti Timur Tengah dan beberapa bagian Asia Pasifik, termasuk India dan China.

“Rusia juga telah mengajukan Su-57 ke Turki sebagai alternatif pengganti F-35."

Baca Juga: Pantesan China dan Rusia Ketakutan dengan Aliansi Aukus, Terkuak Amerika, Inggris, dan Australia Manfaatkan Situasi di Wilayah Konflik Ini Untuk Membuat China Ketar-ketir