Find Us On Social Media :

Akhirnya China Bertidak, Demi Bongkar Rahasia Besar Asal-Ususl Covid-19, Pemerintah China Akan Lakukan Hal Ini Pada Ribuan Warga Wuhan

By Afif Khoirul M, Rabu, 13 Oktober 2021 | 14:18 WIB

Ilustrasi covid-19.

Intisari-online.com - Misteri soal asal-usul Covid-19 telah lama menjadi perdebatan.

Dalam hal ini China dituduh menutup-nutupi fakta terkait Covid-19, karena diduga virus tersebut berasal dari kebocoran lab wuhan.

Namun, kini China akhirnya bertindak, untuk membongkar asal-usul Covid-19.

Menurut 24h.com.vn, pada Rabu (13/10/21), Seorang pejabat mengatakan China sedang bersiap untuk menguji ribuan sampel darah di Wuhan sebagai bagian dari penyelidikan asal-usul COVID-19.

Baca Juga: Kasus Positif Covid-19 Turun Berkat PPKM, Pemerintah Imbau Masyarakat agar Tidak Terlena

China sedang bersiap untuk menguji ribuan sampel darah di kota Wuhan, tempat kasus pertama Covid-19 terdeteksi.

Dengan demikian, langkah ini datang dalam konteks seruan dunia untuk menjelaskan asal mula pandemi ini.

Diketahui, stok darah ini berjumlah 20.000 sampel darah, termasuk yang dikumpulkan sejak akhir 2019.

Panel investigasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menilai stok darah ini menjadi sumber bantuan penting untuk menentukan kapan dan di mana virus pertama kali muncul dan menginfeksi.

Baca Juga: Pucuk Dicinta Ulam Tiba, Dinantikan oleh Masyarakat Seantero Bumi, Booster Vaksin Covid-19 Kini Sudah dapat Restu Pakar WHO untuk Diberikan Kepada Non-Nakes, Ini Syaratnya

Sampel darah disimpan di Pusat Darah Wuhan, yang menyediakan sampel jaringan real-time dari populasi luas di kota China tempat SARS-CoV-2 diyakini pertama kali muncul.

Pejabat China mengatakan sampel bank darah telah disimpan selama dua tahun, jika bukti diperlukan dalam tuntutan hukum apa pun terkait dengan darah yang mereka sumbangkan.

"Ini memberikan sampel real-time paling mutakhir untuk membantu kami menentukan dengan tepat saat wabah muncul," kata Yanzhong Huang, pakar kesehatan global senior di Council on Foreign Relations.

Maureen Miller, seorang profesor epidemiologi di Universitas Columbia, menekankan sampel darah ini "adalah petunjuk penting".

Oleh karena itu, Ms. Miller meminta China untuk mengizinkan para ahli asing untuk mengamati proses pengujian sampel darah ini.

Liang Wannian, kepala kelompok kerja China dengan WHO, mengatakan pada Juli bahwa China akan menguji sampel darah, dan ketika hasilnya tersedia, mereka akan menyerahkannya kepada pakar dalam dan luar negeri.

Jika disimpan dengan benar, sampel darah bisa mengandung penanda kunci antibodi buatan manusia pertama yang melawan penyakit itu, kata para ahli.