Find Us On Social Media :

Dikenal Sebagai Negara Adidaya, Ternyata Utang Amerika Tembus Rp400.000 Triliun, Terancam Tak Bisa Bayar Utang Hingga Kondisi Ekonominya Bisa Runtuh

By Mentari DP, Senin, 27 September 2021 | 08:30 WIB

Amerika Serikat (AS) adalah negara adidaya.

Intisari-Online.com - Amerika Serikat (AS) dikenal sebagai salah satu negara adidaya.

Tidak hanya soal militer, sebagai negara adidaya, AS juga sangat maju dibidang ekonomi dan perdagangan.

Namun siapa sangka bahwa ekonomi AS dapat jatuh ke dalam resesi lain pada musim gugur ini?

Baca Juga: Dituduh Sebagai Biang Kerok Bersama China, Joe Biden Langsung Murka, Terkuak Ancaman Presiden Amerika Ini yang Buat Banyak Pemimpin Negara Terkejut Mendengarnya

Masalah ini bisa terjadi jika Kongres gagal membayar utang dan negara tersebut tidak mampu membayar kewajibannya.

Pernyataan itu disampaikan oleh kepala ekonom Moody's Analytics, Mark Zandi.

Diketahui AS terlilit utang lebih dari 28 trililun dollar AS (Rp400.000 triliun) dan terancam tak bisa membayarnya pada Oktober mendatang.

Dilansir dari cbsnews.com pada Senin (27/9/2021), dampak jika AS alami resesi lain ada banyak.

Jika AS gagal membayar utangnya, maka sekitar 6 juta lapangan pekerjaan akan hilang dan tingkat pengangguran akan melambung hingga 9 persen.

Batas utang adalah jumlah maksimum yang diizinkan AS untuk dipinjam untuk membayar utangnya.

Baca Juga: 76 Tahun Menghilang Tanpa Jejak, Akhirnya Terungkap Misteri Hilangnya 5 Pesawat Pengebom Amerika di Segitiga Bermuda, Sempat Dikira Hal Mistis, Ternyata Ini yang Terjadi Sebenarnya

Jika jumlah utang pemerintah mencapai ambang batas itu tanpa mengangkat pagu pada perkiraan tenggat waktu pertengahan Oktober saat ini, AS tidak akan mampu membayar bunga atas triliunan yang sudah terutang dan dapat gagal bayar.

Dan ini adalah sesuatu yang belum pernah terjadi dalam sejarah negara.

Dampak lain jika AS gagal membayar utangnya, maka negara ini akan segera kembali ke tingkat pengangguran yang tinggi, mendekati 9% dibandingkan dengan tingkat saat ini sebesar 5,2%.

Juga, pada 1 November nanti, jutaan penerima Jamsostek akan tertunda, kata Zandi.

Lalu harga saham kemungkinan akan turun sepertiga, memicu kerugian 15 triliun Dollar AS dalam kekayaan rumah tangga.

Sementara itu, suku bunga hipotek dan suku bunga lainnya untuk hal-hal seperti kartu kredit dan kredit mobil akan melonjak.

Uang pensiunan untuk veteran akan berakhir, dan manfaat bagi jutaan orang Amerika yang menerima bantuan makanan akan dihentikan.

Dampak juga akan mengakibatkan kesulitan bagi jutaan orang Amerika.

Misalnya sekitar 40% manula yang mengandalkan Jaminan Sosial sebagai satu-satunya sumber pendapatan mereka hingga mereka yang mungkin kehilangan pekerjaan dalam resesi lain.

Terakhir, banyak keluarga yang berjuang untuk membayar tagihan mereka, menurut data baru dari Sensus.

Baca Juga: Pantesan China dan Rusia Ketakutan dengan Aliansi Aukus, Terkuak Amerika, Inggris, dan Australia Manfaatkan Situasi di Wilayah Konflik Ini Untuk Membuat China Ketar-ketir