Find Us On Social Media :

'Bukan Kapal Selam atau Mesiu', China Mendadak Teriak-teriak Soal Rencana Australia yang Dianggap Merusak Perdamaian Dunia, Beberkan Ini yang Dibutuhan Asia-Pasifik

By Khaerunisa, Kamis, 23 September 2021 | 18:20 WIB

Ilustrasi China

Baca Juga: Nanti Malam Harus Coba, Cuci Muka dengan Seledri Sebelum Tidur, Bisa Sehatkan Kulit Wajah!

“Menghadapi tantangan bersama dalam memerangi epidemi dan pemulihan ekonomi, orang-orang di kawasan Asia-Pasifik membutuhkan pertumbuhan dan lapangan kerja, bukan kapal selam dan bubuk mesiu," ungkapnya di Beijing setelah pengumuman AUKUS.

"Negara-negara yang bersangkutan harus berbuat lebih banyak untuk membantu perdamaian dan pembangunan regional," imbuhnya.

Lijian telah mengkritik perjanjian AUKUS dalam seminggu terakhir, dan menggambarkan perjanjian itu sebagai "sangat tidak bertanggung jawab".

Namun, sebagai bagian dari perjanjian, ketiga negara itu sendiri telah berkomitmen untuk “Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka”.

Baca Juga: Dihujani Kritikan Usai Sebut 'Semua Agama Benar di Mata Tuhan', Pangkostrad Dudung Abdurachman Tiba-tiba Kunjungi Perbatasan Indonesia-Timor Leste, Singgung Soal Konflik Lama

Negara-negara tersebut akan membangun kerja sama keamanan di kawasan tersebut untuk mengimbangi pengaruh China yang terus meningkat.

Di bawah kerja sama itu disepakati akan diberikan teknologi dan kemampuan kapal selam bertenaga nuklir untuk Australia.

Dengan begitu, Australia akan menjadi negara kedua setelah Inggris pada 1958 yang diberi akses ke teknologi nuklir AS untuk membangun kapal selam bertenaga nuklir.

Seiring dengan pandangan Beijing, keluhan lain tentang perjanjian AUKUS juga datang dari Malaysia.