Find Us On Social Media :

Ingin Seperti Afghanistan, Irak dan ISIS Mati-matian Serang 2.500 Tentara Amerika yang Tersisa di Negaranya, Sampai Bombardir Markas Pasukan Amerika dengan Puluhan Roket

By Mentari DP, Minggu, 12 September 2021 | 13:30 WIB

Tragedi 11 September 2001.

Intisari-Online.com - Amerika Serikat (AS) memperingati 20 tahun tragedi 11 September 2001.

Diketahui tragedi 11 September 2001 menjadi salah satu mimpi buruk bagi negara AS.

Karena dalam serangan itu, lebih dari 3.000 orang tewas.

Baca Juga: Pantas Benar-benar Bisa Getarkan Seluruh Amerika Sampai Membuatnya Kalang Kabut, Terkuak Inilah Foto-foto Betapa Mirisnya Insiden 9/11 Tepat 20 Tahun Lalu

Namun momen 9/11 ternyata digunakan sejumlah musuh AS untuk menyerang negara itu.

Dilansir dari dailymail.co.uk pada Minggu (12/9/2021), serangan pesawat tak berawak menghantam dekat pasukan AS yang ditempatkan di Bandara Internasional Erbil di Irak utara pada hari Sabtu kemarin.

Hal itu dikatakan seorang pejabat keamanan Kurdi Irak.

Serangan di wilayah Kurdistan Irak terjadi pada peringatan 20 tahun serangan teror 9/11 di Amerika Serikat (AS).

Ini adalah serangan pesawat tak berawak kedua di bandara dalam beberapa bulan.

Baca Juga: Pantas Amerika Mati-matian Invasi Afghanistan untuk Cari Osama bin Laden, Intip Saja Betapa Mengerikannya Detik-detik Serangan 11 September 2001, Lebih dari 3.000 Nyawa Melayang

Dinas keamanan internal untuk wilayah otonom, di mana Erbil adalah ibu kotanya, awalnya mengatakan tiga roket telah menghantam di dekat bandara.

Pernyataan kedua oleh pasukan kontra-terorisme Kurdi mengatakan serangan itu dilakukan oleh drone bermuatan bahan peledak.

Tidak ada laporan segera tentang korban.

Tapi saksi mata mengatakan mereka mendengar setidaknya enam ledakan di daerah itu.

Bandara di Erbil, ibu kota wilayah otonomi Kurdi, telah diserang beberapa kali dalam setahun terakhir, termasuk oleh drone yang membawa bahan peledak.

Para pejabat AS menyalahkan serangan sebelumnya terhadap milisi ISIS yang bersekutu dengan Iran yang telah bersumpah untuk berperang sampai 2.500 personel militer AS yang tersisa meninggalkan negara itu.

Pasukan AS memimpin koalisi militer internasional yang mandatnya adalah membantu pasukan Irak memerangi sisa-sisa kelompok ISIS.

Tapi kelompok ISIS belum mengomentari insiden hari Sabtu.

Akan tetapi ini adalah serangan kedua dalam dua bulan, dengan satu drone menyerang bandara pada bulan Juli.

Tidak ada cedera atau kerusakan struktural.

Baca Juga: Benci Setengah Mati dengan Amerika, Taliban Secara Menohok Olok-olok Seantero Warga Amerika, Siap Lantik Pemerintahan Baru Afghanistan pada Peringatan 20 Tahun Tragedi 9/11

Serangan itu terjadi sehari setelah roket dan pesawat tak berawak menargetkan pangkalan udara Ain al-Asad, yang menampung pasukan AS, dan Kedutaan Besar AS di Baghdad.

Pada bulan April, sebuah pesawat tak berawak menjatuhkan bahan peledak di dekat pasukan AS yang ditempatkan di bandara Erbil.

Itu adalah serangan pertama yang diketahui dilakukan oleh pesawat tak berawak terhadap pasukan AS di Erbil, di tengah aliran serangan roket ke pangkalan-pangkalan yang menampung pasukan AS dan kedutaan di Baghdad yang Washington tuduhkan pada milisi yang didukung Iran.

Baca Juga: Bak Lupa dengan Ribuan Warganya yang Meregang Nyawa di WTC, Trump Bikin Seantero AS Murka Usai Sebut Osama bin Laden Bukan Masalah Besar, Klaim Kalah Beringas dari 2 Sosok Ini