Find Us On Social Media :

Ingin Seperti Afghanistan, Irak dan ISIS Mati-matian Serang 2.500 Tentara Amerika yang Tersisa di Negaranya, Sampai Bombardir Markas Pasukan Amerika dengan Puluhan Roket

By Mentari DP, Minggu, 12 September 2021 | 13:30 WIB

Tragedi 11 September 2001.

Dinas keamanan internal untuk wilayah otonom, di mana Erbil adalah ibu kotanya, awalnya mengatakan tiga roket telah menghantam di dekat bandara.

Pernyataan kedua oleh pasukan kontra-terorisme Kurdi mengatakan serangan itu dilakukan oleh drone bermuatan bahan peledak.

Tidak ada laporan segera tentang korban.

Tapi saksi mata mengatakan mereka mendengar setidaknya enam ledakan di daerah itu.

Bandara di Erbil, ibu kota wilayah otonomi Kurdi, telah diserang beberapa kali dalam setahun terakhir, termasuk oleh drone yang membawa bahan peledak.

Para pejabat AS menyalahkan serangan sebelumnya terhadap milisi ISIS yang bersekutu dengan Iran yang telah bersumpah untuk berperang sampai 2.500 personel militer AS yang tersisa meninggalkan negara itu.

Pasukan AS memimpin koalisi militer internasional yang mandatnya adalah membantu pasukan Irak memerangi sisa-sisa kelompok ISIS.

Tapi kelompok ISIS belum mengomentari insiden hari Sabtu.

Akan tetapi ini adalah serangan kedua dalam dua bulan, dengan satu drone menyerang bandara pada bulan Juli.

Tidak ada cedera atau kerusakan struktural.

Baca Juga: Benci Setengah Mati dengan Amerika, Taliban Secara Menohok Olok-olok Seantero Warga Amerika, Siap Lantik Pemerintahan Baru Afghanistan pada Peringatan 20 Tahun Tragedi 9/11