Merupakan satu dari tiga gerbang yagn ditutup menyusul peringatan adanya ancaman teroris.
Kepada kantor berita Reuters, seorang pejabat AS mengatakan bahwa ledakan itu disebabkan oleh pembombunuh diri.
Presiden Joe Biden telah diberitahu soal perkembangan itu, hal tersebut dipastikan oleh Gedung Putih.
Australia, Amerika Serikat, dan Inggris, sebelumnya, termasuk negara yang mengeluarkan peringatan akan ancaman teroris kepada warga mereka.
Sementara itu, warga yang berada di luar bandara diimbau untuk meninggalkan area itu secepatnya.
Lebih dari 82.000 orang telah diangkut menggunakan pesawat dari Kabul, setelah kota itu jatuh ke tangan Taliban 10 hari yang lalu.
Sejumlah negara bergegas mengevakuasi warga mereka serta orang-orang Afghanistan, sebelum tenggat pada 31 Agustus mendatang.
Menurut Menteri Luar Negeri AS, Anthohny Blinken, Taliban telah menolak memperpanjang tenggat waktu tersebut, namun mereka berjanji mengizinkan warga asing dan wara Afghanistan untuk meninggalkan negara itu setelah 31 Agustus.
Marise Payne, Menlu Australia, pada Kamis (26/8/2021), menyatakan: "Saat ini terdapat ancaman serangan teroris yang sangat besar."