Penulis
Intisari-online.com - Sebuah buku yang baru saja diterbitkan oleh jurnalis Amerika ini memberikan informasi tentang Osama bin Laden.
Banyak fakta mengejutkan dalam buku tersebut menguak kehidupan dan sisi lain Osama bin Laden.
Menurutnya, Osama bin Laden frustasi karena kurangnya perhatian, sampai ingin melakukan serangan teroris lagi pada peringatan 10 tahun 9/11.
Dalam tahun-tahun terakhir hidupnya, pemimpin Al-Qaeda itu merasa sejarah telah merubahnya.
Ia ingin mengatur serangan teror ke Amerika, hingga rencana membunuh Presiden AS Barack Obama saat itu.
Jurnalis Peter Bergen, penulis buku baru berjudul "Kebangkitan dan Kejatuhan Osama bin Laden," mengatakan pemimpin teroris itu merasa "dilupakan" dan pengaruh Al-Qaeda berkurang.
Buku itu juga mengungkapkan bahwa di hari-hari terakhir, pemimpin teroris itu semakin marah, menjelang peringatan 10 tahun peristiwa 11 September 2001.
Bin Laden juga mencurigai bahwa salah satu istrinya dipasangi monitor setelah pergi ke dokter gigi.
Namun, sebelum dia sempat merekam video untuk mengirim pesan kepada anggota organisasi, untuk mengumumkan rencana pembunuhan baru yang ditujukan kepada Obama.
Osama bin Laden lebih dulu ditembak mati oleh US SEAL di kediamannya pada 2 Mei 2011. dikatakan.
Penulis Bergen mengatakan dia mengumpulkan informasi dari sumber yang belum pernah berbicara sebelumnya.
Ia juga mempelajari sekitar 470.000 dokumen di komputer teroris.
Bergen, analis keamanan nasional AS, telah menjadi salah satu orang yang paling mengetahui tentang bin Laden sejak pemimpin teroris itu naik pangkat di Al-Qaeda.
Bergen mengatakan momen yang mengubah hidup bin Laden adalah ketika Uni Soviet mengirim pasukan ke Afghanistan pada 1979.
Pemimpin teroris itu bergabung dengan Mujahidin, sebuah kelompok pemberontak Muslim yang berperang dalam jihad melawan Uni Soviet.
Pada tahun 1988, bin Laden mendirikan Al-Qaeda dan secara bertahap berpisah dari Mujahidin, sementara dianggap sebagai "pahlawan" di dunia Muslim.
Setelah Presiden AS saat itu George HW Bush mengirim pasukan AS ke Somalia pada tahun 1992, Osama bin Laden memandang AS ingin campur tangan di dunia Muslim.
Hal ini membuatnya memendam permusuhan terhadap AS.
Bin Laden kemudian menjadi teroris paling terkenal di dunia setelah serangkaian serangan.
Termasuk pemboman Kedutaan Besar AS di Nairobi yang menewaskan 213 orang, termasuk 12 orang Amerika.
Bin Laden disebut sebagaiorang yang berencana untuk membajak sebuah pesawat penumpang, membawa bahan peledak untuk menabrakkannya ke gedung pencakar langit di AS.
Pada 11 September 2001, militan Al-Qaeda membajak empat pesawat penumpang di Amerika Serikat, merobohkan menara kembar World Trade Center (WTC).
Dua pesawat lainnya menargetkan Pentagon dan Gedung Putih tetapi gagal mencapai target mereka.