Intisari-Online.com - Ratusan tentara Amerika tiba di Indonesia.
Apa tujuan ratusan tentara Amerika tiba di Indonesia?
Apakah ada bahaya perang antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS).
Tenang. Anda jangan khawatir.
Memang benar ada ratusan tentara AS yang dilaporkan tiba di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Sabtu pekan lalu (24/7/2021).
Totalnya sebanyak 330 tentara AS.
Namun kedatangan mereka dikarenakan mereka akan mengikuti Latihan Bersama Garuda Shield ke 15 / 2021.
Itu adalah latihan terbesar dalam sejarah kerja sama antara TNI AD dengan Angkatan Darat AS (US Army).
Bahkan itu baru kedatangan gelombang pertama.
Nantinya masih ada ribuan lainnya yang akan tiba di Indonesia.
Tentu saja kedatangan ratusan tentara AS itu sesuai dengan protokol kesehatan (prokes) Covid-19.
Bahkan prokses dilakukan secara ketat terhadap 330 tentara AS tersebut saat tiba di Palembang.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Penerangan, Brigjen TNI Tatang Subarna, Sabtu (24/7/2021), di Palembang, seperti dikutip dari website TNI AD.
Dilansir dari kontan.co.id pada Jumat (30/7/2021), TNI AD dan Angkatan Darat AS memang akan melakukan latihan tempur militer.
Di mana latihan bersama itu akan dilaksanakan dari tanggal 1 sampai dengan 14 Agustus 2021.
Dan latihan itu akan digelar di 3 tempat yang berbeda. Yaitu di Baturaja, Amborawang, dan Makalisung.
Apa tujuannya?
“Tujuan dari latihan bersama ini adalah untuk meningkatkan kerja sama dan kemampuan prajurit TNI AD dengan Angkatan Darat AS dalam pelaksanaan tugas operasi,” jelas Brigjen TNI Tatang yang ikut menjemput di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang.
Secara total, latihan tempur militer ini akan sebanyak 2.246 personel TNI AD dan 2.282 personel Angkatan Darat AS.
Jika dijumlahkan, maka akan ada lebih dari 4.500 tentara yang terlibat.
Nantinya latihan akan meliputi materi latihan Staff Exercise, Field Training Exercise, Live Fire Exercise, Medical Exercise, dan Aviation.
“Untuk bandara di Palembang ini, kedatangan US Army akan beturut-turut sampai dengan tanggal 26 Juli, menggunakan lima pesawat."
"Sedangkan di Amborawang dan Makalisung, hanya pada tanggal 25 Juli, masing-masing menggunakan satu pesawat,” ujar Tatang.