“Dengan lebih dari 400 orang Timor yang saat ini bekerja di kegiatan Bayu-Undan, ini akan memberikan kontribusi ekonomi yang penting bagi Timor-Leste dan membuat tenaga kerja kami baik di Timor-Leste dan Darwin bekerja lebih lama.”
Ternyata, program yang awalnya diharapkan menjadi cuan seadanya itu justru lebih menguntungkan.
Mengutip energyvoice.com, Santos mengatakan pada 28/7/2021 bahwa produksi dari program pengeboran infil Fase 3C mereka telah dimulai dengan pengeboran pertama menghasilkan hasil lebih baik daripada yang diharapkan.
Pengeboran pertama mendapatkan hasil 178 juta standar kaki kubik per hari (mmscfd) gas dan 11.350 barel minyak per hari (bbl/d), secara signifikan meningkatkan produksi minyak menjadi lebih dari 25 ribu bbl/d dari lapangan.
Produksi itu juga meningkatkan kapasitas sumur lepas pantai untuk suplai gas ke kilang LNG Darwin.
Rig jack-up Noble Tom Prosser kini sudah mulai mengebor sumur kedua dari tiga sumur, dengan program diharapkan selesai awal tahun depan bagi Timor Leste.
Produksi dari Bayu-Undan awalnya diharapkan berhenti tahun 2022 tanpa investasi baru.
Namun investasi pengeboran infill oleh Santos yang menjadi operator di lapangan pada Mei 2020, setelah membeli ConocoPhillips, memberi sinyal jika masih ada ruang untuk memperpanjang masa hidup aset cuan tersebut.