Find Us On Social Media :

Rencananya Mau Selesaikan Masalah dengan Cara Damai, Menteri Amerika yang Tiba di Asia Tenggara Ini Malah Langsung Kisruh dengan China Gara-gara Perkara Ini

By Muflika Nur Fuaddah, Rabu, 28 Juli 2021 | 14:45 WIB

Lloyd Austin yang Ditunjuk Joe Biden Jadi Menhan AS Memimpin Pentagon.

Intisari-Online.com -  The Sydney Morning Herald (SMH), Rabu (28/7/2021) mewartakan, pada kunjungan pertamanya ke Asia Tenggara, Menhan AS, Lloyd Austin menekankan fokus pada penguatan hubungan di Indo-Pasifik dan kemampuan militer untuk menghalangi mereka yang melakukan langkah yang salah.

Dalam pidato besar pertamanya tentang keamanan di Asia Tenggara dan kebangkitan China, kepala Pentagon mengatakan AS berkomitmen untuk memastikan kawasan yang bebas, terbuka, dan berdasarkan aturan.

Pada saat yang sama, Austin secara terbuka mengkritik China ketika berbicara dari Hotel Fullerton (Singapura) pada malam 27 Juli:

Baca Juga: Sudah Jelas Kedigdayaan China Melebihi Amerika, Negeri Panda Malah Berani-beraninya Lakukan Ini Untuk Pertama Kalinya Ke Amerika

"Klaim Beijing atas sebagian besar Laut China Selatan tidak memiliki dasar dalam hukum internasional."

Komentar keras tersebut disampaikan oleh Austin sehari setelah pertemuan antara Wakil Menteri Luar Negeri AS Wendy Sherman dan Wakil Menteri Luar Negeri China Xie Feng (Ta Phong).

China menuduh AS melihatnya sebagai "musuh imajiner".

Baca Juga: Sikapnya Mulai Mirip China, Mendadak Inggris Mati-matian Ingin Kuasai Wilayah Sengketa Ini, Sampai Bikin Negara Amerika Latih Ini Ancam Perang!

Sementara ketegangan tetap tinggi, Austin menyatakan AS berkomitmen untuk menghindari konflik dengan China:

"Perbedaan dan perselisihan ini nyata."

"Kami tidak akan gentar ketika kepentingan kami terancam."

"Tetapi kami tidak ingin melihat konfrontasi."

Baca Juga: Aksinya Semakin Membabi Buta, Taliban Pukul, Tembak, hingga Penggal Kepala Warga Afghanistan yang Pernah Bekerja dengan Militer Amerika, 'Anda Kafir!'

"Saya berkomitmen untuk mengejar hubungan yang stabil dan konstruktif dengan China, termasuk komunikasi dengan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) memiliki kekuatan militer yang mengesankan."

"Tapi kami tidak bermaksud untuk berkonflik dengan China."

SHM mengatakan bahwa di bawah Presiden Joe Biden, AS mengisyaratkan niatnya untuk kembali ke Asia Tenggara, meskipun tidak ada waktu khusus yang diumumkan.

Baca Juga: Warga Afghanistan di Ambang Ketakutan, Dulu Porak-poranda Setelah Perang dengan Amerika, Kini Pemberontak Ancam Kuasai Afghanistan Hanya dalam Waktu 6 Bulan

Kunjungan Austin ke wilayah tersebut adalah yang pertama oleh anggota kabinet Presiden Biden.

Di Singapura, Austin mengadakan pembicaraan dengan Perdana Menteri Lee Hsien Loong dan Menteri Pertahanan Ng Eng Hen pada 26 Juli.

Perhentian Austin di Filipina bisa dibilang yang paling penting karena Washington ingin memperpanjang kesepakatan yang memungkinkan negara untuk tinggal di Filipina secara permanen.

(*)