Penulis
Intisari-Online.com -Nyawa Christian Eriksen selamat berkat wasitAnthony Taylor.
Ini semua berkat pengalaman yangmembantunya membuat keputusan sepersekian detik untuk menyelamatkan nyawa gelandang Denmark Christian Eriksen.
Dilansir dari dailymail.co.uk pada Rabu (16/6/2021),Taylor telah dipuji oleh Chris Foy, yang merupakan salah satu pelatih yang bekerja dengan dirinya.
Baca Juga: Spanyol vs Polandia di Euro 2020, Ini Sejarah Pertemuan Keduanya
Pada menit ke-42 dalam pertandingan Grup B Euro 2020 antara Denmark dan Finlandia, play-maker Inter Milan itu mendadak pingsan dengan kepala lebih dulu terjatuh.
Seluruh pemain Denmark langsung berlari ke arahEriksen yang terbaring tak bergerak.
LaluTaylor segera menyadari ada sesuatu yang salah dan tanpa ragu sejenak, berhenti bermain dan melambaikan tangan ke tim medis ke lapangan.
Taylor langsung mengendalikan keadaan dengan sikapprofesionalisme yang tinggi.
Pada akhirnya nyawa Christian Eriksen selamat berkat wasit.
Sehingga diamendapatkan pujian di seluruh dunia, termasuk dari Duke dan Duchess of Cambridge, kapten Finlandia Tim Sparv, mantan wasit Mark Clattenburg, serta penggemar dan pakar yang tak terhitung jumlahnya.
Baca Juga: Profil Stadion Euro 2020: Kisah Stadion Parken, Stadion Kebanggan Timnas Denmark
Sepanjang waktu, Taylor fokus pada orang-orang di sekitarnya, memberikan informasi ke ofisial,dan menenangkan para pemain yang terpukul.
Ternyata semua ketenangan dan sikap profesionalismeTaylor itu berasal dari pengalamannya sebagai petugas penjara di penjara Strangeways yang terkenal di Manchester.
Penjara Strangeways merupakansebuah penjara kategori A, dimana ada beberapa narapidana paling berbahaya di Inggris yang dipenjara di tempat itu.
Taylor merasa petugas penjara dan wasit sama-sama harus memilikikemampuan untukmelihatmasalah dan mengambil tindakan tegas.
Taylor pernah mengatakan kepada The Sun sebelum memimpin Final Piala FA antara Arsenal dan Chelsea pada 2017.
“Ini bukan tentang kartu merah dan kuning, ini tentang menghentikan hal-hal buruk seminim mungkin," ucapTaylor.
"Bekerja di penjara berarti saya membutuhkan banyak kualitas komunikasi dan manajemen untuk menghadapi situasi buruk sehari-hari."
"Saya fokus dalam teknik kontrol dan pengendalian, serta mengendalikan individu yang melakukan kekerasansaat situasi sulit yang muncul."
"Saya menghabiskan banyak tahun bekerja dengan mereka yang menderita masalah kesehatan mental yang parah, banyak percobaan bunuh diri."
Kini, setelah dia menjadi wasituntuk Liga Premier dan EFL, pengalaman Taylor begitu baik.
Baca Juga: Hungaria vs Portugal di Euro 2020, Ini Sejarah Pertemuan Keduanya
"Anthony adalah seorang petugas penjara dan saya yakin dia pernah berada dalam situasi stres sebelumnya."
"Tapi begitulah cara Anda menghadapinya," kata Foy kepada Sportsmail.
"Cara dia menanganinya cepat, cepat, percaya diri."
"Dan itu adalah tindakan yang tepat jadi mungkin pelatihan penjaranya datang dan memang memberinya sedikit bantuan dalam situasi seperti ini.
Taylor menjadi wasit pertandingan Football League pertamanya pada tahun 2006, ketika dia masih bekerja dengan shift 40 jam termasuk malam di penjara Manchester.
Dia menjadi wasit Liga Premier pada tahun 2010 dan telah memimpin final Piala EFL, final Play-Off Championship dan Community Shield, serta final Piala FA.
Baca Juga: Profil Stadion Euro 2020: Kisah StadionOlimpico, Venue Laga Pembuka Euro 2020