Penulis
Intisari-Online.com – Hari Minggu tanggal 16 Mei 2021, merupakan weton paling istimewa, dengan weton Minggu Pahing, mongso Saddha, dan wuku Pahang.
Dalam hitungan jawa, orang yang lahir pada hari Minggu memiliki nilai neptu 5, sementara Pahing memiliki nilai neptu 9.
Jadi, Minggu Pahing memiliki nilai neptu 14.
Dalam Primbon Jawa dijelaskan bila orang yang lahir pada hari Minggu Pahing memiliki sifat lakuning rembulan atau layaknya bulan.
Secara garis besar dia memiliki sifat yang mampu mengayomi dan menentramkan orang yang ada di sekitarnya.
Sifat atau karakter Weton Minggu Pahing
Mereka yang lahir Minggu Pahing cenderung lebih pendiam, menyendiri, atau dikenal dengan istilah introver.
Mereka akan melakukan hal yang bisa membuatnya senang dan dirasa bermanfaat.
Baca Juga: Tradisi Jawa Mengenal Puasa Weton, Ini Niat Puasa Weton dan Cara Melaksanakannya
Termasuk dalam berbicara, jika tidak dirasa penting lebih memilih untuk diam.
Namun, mereka memiliki sifat seorang pemimpin yang memiliki kecerdasan rata-rata, mental yang baik, berwibawa, teguh pada pendirian, teliti, dan juga lebih sering menggunakan otak dibandingkan dengan otot.
Menurut pengertian tradisional, orang yang lahir pada hari Minggu Pahing diakui memiliki kemampuan yang mengagumkan di bidang apa saja yang digelutinya.
Mereka adalah pribadi-pribadi kuat yang mampu mempertahankan pendapatnya dalam keadaan sulit sekalipun.
Tetapi mereka juga berpikiran luas dan cenderung ditanggapi dengan baik dalam lingkungan sosial.
Anehnya, kelompok ini dapat benar-benar ahli dalam menyembunyikan (atau memendam) perasaan-perasaan yang tidak enak seperti kemarahan, kesedihan, atau penyesalan.
Kontrol diri semacam itu sangat menguntungkan bagi seorang politikus, doktor UGD, atau agen rahasia.
Namun, semoga sifat ini tidak berakibat pula pada terpendamnya perasaan-perasaan yang semestinya ditunjukkan secara terbuka kepada orang-orang yang mereka cintai.
Karakter Mongso Saddha
Orang yang terlahir pada tanggal 13 Mei - 22 Juni, mereka itu dapat disebut orang "Saddha" karena pada saat itu adalah mangsa "Saddha" yang berorbit selama 41 hari di langit belahan Timur Laut.
Peristiwa mangsa itu candranya, "Tirta Sah Saka Sasana", yang artinya "Air Lenyap Dari Tempatnya". Mangsa itu dalam pengaruh Batari Sri dan Batara Sadana.
Batara Sri sebenarnya adalah Puteri Batara Hyang Wimaka, isteri Batara Wisnu.
Konon pada zaman Purwacarita menjelma sebagai puteri Prabu Srimahapunggung di kerajaan Medang Kamulan. Sedang Batara Sadana adalah adik Batari Sri.
Batari Sri dan Batara Sadana adalah Dewa yang bertugas membagi rejeki kepada umat manusia.
Yang kemudian orang menyebutnya Batara Sri Sadana saja. Walaupun sebutannya hanya satu, sesungguhnya adalah dua Dewa. Maka orang kelahiran mangsa "Saddha" mempunyai watak kembar.
Pada umumnya orang Saddha mempunyai kecerdasaan yang luar biasa.
Selain kecerdasannya juga mempunyai felling Yang kuat pula. Sehingga langkahnya lebih berhati-hati.
Bergaul dengan orang Saddha pada umumnya sangat menyenangkan.
Karena kecerdasaan otaknya, maka orang Saddha dapat membantu untuk memecahkan berbagai kesulitan sahabat-sahabatnya.
Orang Saddha pandai bergaul dan menempatkan diri dengan tata kesopanan, sehingga banyak orang senang padanya.
Sayangnya, orang Saddha tidak dapat membuat keputusan yang tepat, begitu pula dalam hal pekerjaan, terkesan hanya coba-coba.
Akibatnya dia tidak akan mendapatkan suatu keuntungan apapun dari jerih payahnya itu, karena sebelum pekerjaan itu tuntas sudah ditinggalkannya.
Sering berubah-ubah dalam mengambil keputusan sehingga membuat orang bingung.
Juga terseret dalam kesulitan karena ulahnya sendiri, meski awalnya punya tujuan menolong orang lain.
Dalam penampilan orang Saddha tampak selalu rapi, dengan rambut yang tersisir rapi.
Kerapian menjadi kunci kemantapan langkah orang Saddha dalam pergaulan, sehingga mendapat tempat terhormat, memiliki tutur kata dan sopan santun yang baik.
Maka orang sering mengagumi dan sekaligus memanfaatkan segala kekurangan yang pernah diperbuat orang Saddha sebelumnya.
Kerap kali mengalami kesulitan keuangan dan selalu saja mendapat bantuan dari orang-orang yang berada di sekitarnya.
Sebaliknya kalau orang Saddha mendapat rejeki lebih, dibaginya rejeki itu kepada orang lain. Hatinya selalu hanyut sedih, kalau menyaksikan orang sedang dirundung kesusahan.
Dalam hal pendidikan, orang Saddha sangat mudah menerima pelajaran, bahkan dapat mempelajari hal-hal yang tidak mungkin dipelajari oleh orang lain. Baik itu tentang sains maupun spiritual.
Sifat atau karakter orang yang lahir pada Wuku Pahang
Bila perjalanan Wuku Pahang memasuki orbit mangsa "Saddha", dampaknya terjadilah perubahan dari ketentuan asli pengaruh wuku tersebut.
Hal itu besar sekali artinya bagi kehidupan dan penghidupan seseorang, maupun peristiwa-peristiwa Alam Semesta.
Pengaruh wuku Pahang. Dewa: Batara Tantra. Candra: Pulo katon ing kadohan. Seseorang yang terlahir dalam Wuku tersebut sifatnya tidak sabaran tetapi welas asih.
Penghidupannya banyak rejekinya, dapat jadi kaya dan dermawan.
Kemudian akan terjadilah perubahan-perubahan pengaruh kosmis, akibat cahaya zodiak yang disebut F-korona mempunyai pengaruh kuat sekali terhadap Alam Semesta dan Kehidupan.
Pengaruh Mangsa "Saddha" besar sekali terhadap peredaran dan perjalanan wuku dalam Kehidupan, penghidupan, sifat, serta pengaruh alam semesta.
Merupakan misteri kehidupan semesta alam. Meskipun seseorang dengan orang lain terlahir dalam waktu yang sama, kenyataannya mempunyai sifat, nasib, dan perjalanan hidup yang berbeda. Hal itu dapat terjadi karena perbedaan jam kelahiran, hari dan Pasaran (Weton).
Usaha dan rezeki
Pekerjaan yang paling cocok untuk orang yang lahir pada hari Minggu Pahing berdasarkan sifat dan karakternya adalah pekerjaan yang mengharuskannya menggunakan kemampuan berpikir.
Beberapa pekerjaan yang cocok untuk orang seperti ini adalah guru, dosen, pelukis, peneliti, dan lain-lain, yang mengandalkan pemikiran dan kecerdasan.
Mereka tidak cocok bila bekerja sebagai petani, buruh, sopir, karyawan, atau pekerjaan lain yang membutuhkan kerja keras.
Jodoh
Orang yang cocok untuk jodoh mereka yang lahir Minggu Pahing atau memiliki nilai neptu 14 adalah mereka yang memiliki nilai neptu 10 dan 15.
Nilai neptu 10 atau 15 dapat dijumpai pada kelahiran weton Selasa Pon, Minggu Legi, Jumat Wage, Jumat Pahing, Rabu Kliwon, atau Kamis Pon.
Dalam hal perjodohan bagi orang Saddha tidaklah terlalu sulit, karena didalam pergaulan sehari-hari cukup menarik dan ada pengagumnya. baik itu Saddha pria maupun Saddha wanita.
Tetapi pacar yang akan jadi pasangan hidupnya telah ditentukan kecocokannya, keharmonisannya, dan benar-benar langgeng abadi.
Bagi orang Saddha yang paling cocok adalah dengan orang kelahiran pada mangsa "Kapat" (19 September - 13 Oktober).
Tetapi juga dapat cocok dan serasi dengan kelahiran mangsa "Kawolu" (4/5 Februari - 1 Maret), dan cocok pula dengan kelahiran mangsa "Saddha".
Garis-garis perjodohan itu merupakan suatu kesimpulan Astrologi Jawa. Tetapi tidak menutup suatu kemungkinan untuk menikah dengan mangsa kelahiran yang lainnya.
Namun ada kendala yang berakibat rumah tangga itu akan retak dan tidak harmonis.
Bahkan bisa terjadi peristiwa "pisah ranjang" walaupun tampak dari pandangan umum rukun dan satu rumah. (ktw)
Baca Juga: Weton Paling Sakti; Makna Letak Tahi Lalat Menurut Primbon Jawa
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari