Mengutip history.com (5/12/2019), Negara ini menjadi medan pertempuran dalam Perang Dingin antara Amerika Serikat dan Uni Soviet.
Amerika menjatuhkan lebih dari dua juta ton bom cluster di atas Laos, lebih dari semua bom yang dijatuhkan selama Perang Dunia II digabungkan.
Pengeboman itu menjadikan Laos sebagai negara yang paling banyak dibom dalam sejarah.
Tragisnya, banyak bom yang tidak meledak tersisa dari perang tersebut kemudian mendatangkan malapetaka hingga saat ini.
Diperkirakan 30 persen dari bom yang dijatuhkan di Laos gagal meledak karena benturan, dan pada tahun-tahun sejak pemboman berakhir, 20.000 orang telah tewas atau cacat oleh sekitar 80 juta bom yang tertinggal.
Sejak 1964, lebih dari 50.000 Laos tewas atau terluka oleh bom AS, 98 persen di antaranya warga sipil.
Bom-bom yang tersebar di seluruh negeri tersebut tak jarang disalahartikan sebagai mainan dan dilemparkan sebelum meledak.
Menurut borgenproject.org, 40 persen kematian akibat bom adalah anak-anak.