Find Us On Social Media :

Aliran Air Mendadak Masuk ke Rumah hingga Setinggi Dada Orang Dewasa, Korban Banjir Bandang di NTT Mengaku Gendong Anak Sambil Berjalan di Dalam Air, 'Kami Terus Berdoa'

By Mentari DP, Selasa, 6 April 2021 | 19:45 WIB

Banjir bandang di Kupang, NTT.

 

Di sana, Ercy bergabung dengan ratusan korban banjir bwn lainnya.

"Kami selamat ini hanya dengan pakaian di badan. Barang-barang yang lain semua masih ada di rumah. Kami hanya pikir selamatkan diri dulu," ujarnya.

Silpa Selan, korban banjir Bena lainnya mengaku, dirinya dan keluarga berhasil selamat dari banjir tak lepas dari bantuan pohon asam.

Pasalnya usai keluarga dari rumah karena air sudah memenuhi seisi rumahnya, ia dan keluarga berpegang pada pohon asam agar tidak hanyut terbawa banjir sambil terus berteriak meminta tolong.

Tak lama berselang, warga datang membantu mengevakuasi ia dan keluarga dari lokasi banjir.

"Kalau tidak ada pohon asam pasti kami sudah terbawa banjir. Untung kami pegang di pohon asam itu," sebutnya. 

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 596 jiwa warga Dusun Tuenunu, Desa Bena terpaksa harus mengungsi ke Kantor Desa Bena akibat banjir bandang yang melanda wilayah tersebut.

Puluhan rumah warga rusak akibat dihantam derasnya gelombang banjir. 

"Ada 596 jiwa yang mengungsi ke Posko pengungsian di kantor Desa Bena dan masih 100 lebih jiwa yang sementara kita upayakan untuk dievakuasi ke Posko ini."

"Selain orang tua, ada juga anak dan balita yang terpaksa diungsikan karena rumahnya terendam banjir'" ungkap Bupati TTS, Egusem Piether Tahun pada Senin (5/4/2021) didampingi Camat Amanuban Selatan, Jhon Asbanu dan Kapolsek Amanuban Selatan, Ipda Markus Tameno di Posko Pengungsian.

(Laporan Reporter Pos-Kupang.ckom/Dion Kota)

Baca Juga: Putus dari Pacar, Wanita Ini Tiba-tiba dapat Tagihan Parkir Rp1,5 Miliar Tiga Tahun Kemudian, Ternyata Ini yang Dilakukan Mantan Kekasihnya