Film dokumenter itu menerangkan bahwa Luftwaffe telah diremehkan oleh Sekutu.
Padahal sistem pertahanan itu terdiri dari lebih dari 100 senjata anti-pesawat kaliber tinggi dan senjata kaliber rendah.
“Karena Luftwaffe, kota Ploiesti menjadi jaringan pertahanan udara paling kaku di Eropa."
“Beberapa senjata kecil disembunyikan di mobil tua, tumpukan jerami, dan bahkan di dalam gedung tiruan."
"Belum lagi pejuang Nazi yang sudah mempersiapkan diri di dalam pesawat masing-masing."
Serial ini melanjutkan dengan merinci Sekutu hanya memiliki enam minggu untuk mempersiapkan serangan mereka.
“Pada pagi hari tanggal 1 Agustus 1943, 178 pesawat pengebom B-24 lepas landas dari lapangan udara Sekutu di Benghazi dan menuju timur laut melalui Laut Mediterania menuju kota Ploiesti."
“Namun, masalah dimulai segera setelah lepas landas ketika sebuah pesawat hilang karena jarak pandang yang terbatas."
“Tak lama setelah pesawat B-24 jatuh, beberapa pesawat lainnya membatalkan misi tersebut."
"Ketika Sekutu tiba di Rumania dalam formasi yang tersebar, hanya 167 dari 178 pembom asli yang ikut."
Lalu terjadilah serangan berdarah yang menyebabkan malapetaka. Di mana para sejarawan menyebut operasi itu sebagai 'Minggu Hitam'.
“Pesawat pembom yang selamat mencoba melarikan diri ke selatan atau dalam kelompok kecil. Tapi pejuang Nazi berusaha keras mengejar mereka."