Find Us On Social Media :

Viral Ribuan Ikan Mati di Pinggir Pantai, Warga Iran Ngamuk Sama Nelayan China Gegara Berani Obok-obok Lautnya, Klaim Negaranya Sudah Jatuh Dalam Cengkeraman Komunis China!

By Mentari DP, Senin, 5 April 2021 | 13:30 WIB

Ribuan ikan mati di Iran dan mereka menuduh semua karena nelayan China.

Intisari-Online.com - Sebuah video viral di media sosial.

Dari video itu, terlihat ribuan ikan mati terdampar di pinggir.

Usut punya usut, ternyata kejadian itu terjadi pantai selatan Iran dan itu bukanlah satu-satunya kejadian.

Baca Juga: Pantas Saja China Mati-matian Ingin Kuasai Pulau Natuna hingga Gunakan Pasukan Militer, Rupanya Ada 'Harta Karun' yang Sangat Menggiurkan di Pulau Terpencil Ini

Dilaporkan ribuan ikan juga mati dan tersebar di seluruh pantai di Jask, Iran selatan.

Hal itu lantas memicu kekhawatiran di antara penduduk setempat.

Apa penyebabnya? Mengapa ikan-ikan itu mati mengenaskan seperti itu?

Dilansir dari express.co.uk pada Senin (5/4/2021), video tersebut diambil pada pada hari Jumat lalu dan telah menerima ribuan retweet.

Pengunggahnya adalah seorang wartawan Iran bernama Heshmat Alavi.

Di Twitter, Alavi men-tweet bahwa video tersebut nyata dan semua ini salah China.

Baca Juga: Disebut Tukang Bikin Onar di Asia, Militer China Terungkap Telah Nyelonong Ratusan Kali ke Zona Terlarang Ini, Bikin Warga Taiwan dan Jepang Ketakutan Setengah Mati

Alavi menuduh nelayan China telah menggunakan metode electrofishing ekstrim (dengan penyetruman) telah menghancurkan kehidupan laut.

"Sejak lama penduduk setempat hanya mengandalkan memancing tanpa cara apa pun untuk memenuhi kebutuhan," tulis Alavi di akun Twitternya.

"Tapi kini penduduk setempat mengatakan kehidupan laut dihancurkan oleh perusahaan perikanan China."

Kejadian ini terjadi setelah Iran menandatangani kesepakatan kemitraan strategis 25 tahun dengan Partai Komunis China pada akhir pekan lalu.

Tapi warga Iran sendiri mengaku tidak setuju dengan kesepakatan itu dan menuduh pemerintah Iran telah menjual kedaulatannya kepada China.

Diketahui kesepakatan kemitraan itu adalah perpanjangan terbaru untuk proyek infrastruktur besar China, Belt and Road Initiative (BRI).

Kesepakatan itu dilakukan sebagai jalan bagi Iran untuk mengakali sanksi Barat. Caranya dengan China akan membeli minyak Iran dalam jumlah besar.

"Warga Iran sangat marah atas penandatanganan perjanjian kerjasama 25 tahun rezim pemerintah dengan Beijing," ungkap Alavi.

"Ini membuat semakin banyak warga Iran yang bersuara menentang perjanjian Iran-China."

"Perlu dicatat bahwa Teheran mengizinkan perusahaan perikanan China menggunakan teknik 'pukat dasar' di Teluk Oman."

"Namun itu malah menyebabkan nelayan lokal dan kehidupan laut di tenggara Iran hancur."

Baca Juga: Tarik Ribuan Pasukan Militernya di Timur Tengah dan Berencana Mengirimnya ke China dan Rusia, Amerika Tak Main-main Ingin Kalahkan Dominasi 2 Musuh Besarnya, 'Semuanya Rencana Joe Biden'

"Ini hanyalah satu contoh dari rezim yang memerintah Iran yang bekerja sama dengan China."

"Kapal pukat menghancurkan garis laut yang berharga di perairan selatan Iran dan semuanya disetujui pemerintah Teheran."

Selain mengunggah foto ribuan ikan mati di pinggir pantai, Alavi juga mengunggah foto-foto warga Iran yang memprotes kesepakatan dengan China.

Ada banyak foto warga yang menuliskan bahwa 'Iran tidak untuk dijual' atau 'Iran not for sale'.

Sebagai tanggapan apa yang terjadi di Iran, orang-orang juga mengklaim bahwa insiden serupa terjadi dengan mitra Belt & Road lainnya di Afrika Barat.

"Ini adalah apa yang China tidak ingin dunia lihat," kata netizen

Yang lain berkomentar: "China mengeringkan lautan ikan di lepas pantai Oman dan lepas pantai Iran seperti yang telah mereka lakukan di bagian lain dunia."

"Ini dapat memengaruhi penangkapan ikan di seluruh Teluk dan Samudra Hindia dan sekitarnya."

Bagaimana pendapat Anda?

Baca Juga: Niatnya Main Aman dan Tak Mau Ikut Campur Urusan Laut China Selatan, Mendadak Militer Indonesia Gabung dengan Jepang dan Amerika untuk Tantang China, Sepakat Lakukan Hal Ini