Dokumen tersebut didasarkan pada memorandum 1963, yang dibuka pada tahun 1996.
AS ingin menggunakan 520 bom nuklir untuk membuat jalur air sepanjang 257 kilometer.
Memorandum tersebut menyebut ini sebagai rencana untuk "menggunakan bahan peledak nuklir untuk menggali kanal Laut Mati di gurun Negev".
Rute yang diusulkan mencakup Gurun Negev di Israel, menghubungkan Mediterania dengan Teluk Aqaba, membuka rute laut yang menghubungkan Laut Merah dan Samudra Hindia.
Departemen Energi AS menghargai rencana yang diajukan oleh para ahli di Laboratorium Nasional Lawrence Livermore.
"Metode penyaluran tradisional terlalu mahal," kata memo itu.
"Menggunakan bahan peledak nuklir membawa manfaat yang lebih besar," imbuhnya.
"Terusan kedua memberikan keuntungan strategis daripada bergantung pada Terusan Suez, membantu memperluas pembangunan ekonomi," tambah memorandum tersebut.