Mereka berjalan kaki menuju pemakaman Santa Cruz, namun justru aksi demo itu berakhir rusuh ketika tiba-tiba datang rentetan tembakan dari tentara Indonesia dan terjadi insiden mengerikan.
Menurut kesaksian Stahl, tentara Indonesia menembak, memukuli, dan menyeret orang-orang pergi. Sementara korban yang masih bisa bergerak menuju ke arahnya, “Mereka menunjukkan kepada saya luka mereka,” kenangnya, dikutip irishtime.com.
Saat itu, Stahl yang berada di tengah kekacauan itu ditangkap untuk diinterogasi. Namun sebelum ditangkap, ia masih sempat mengubur dua gulungan film di kuburan tempat peristiwa mencekam itu terjadi.
Malam itu, setelah diinterogasi selama sembilan jam, dia kembali mengambil dua gulungan film itu.
Rupanya, selain Max Stahl, ada sosok lain yang juga berperan mengantarkan rekaman itu ke mata dunia.
Dialah Saskia Kouwenberg, seorang aktivis veteran Timor Timur dari Belanda, yang berupaya menyelundupkan gulungan film itu keluar dari Indonesia, disembunyikan di celana dalamnya.
Saskia Kouwenberg menceritakan kisahnya selama masa-masa menegangkan itu kepada media Australia Newmatilda.com.
Melansir Newmatilda.com (2/9/2009), Saskia mempertaruhkan nyawanya untuk mengeluarkan rekaman Stahl dari Timor Leste yang diduduki -dan masuk ke media global.