Penulis
Intisari-online.com -Israel menyebut jika akan ada serangan di Tel Aviv.
Juru bicara militer Israel, Avichay Adraee, menyebut Israel sedang melaksanakan latihan gabungan guna simulasi serangan.
Mereka melaksanakan latihan gabungan dengan AS pada Kamis (4/2).
Adraee menyebut latihan itu dijuluki "Juniper Falcon" seperti yang ia tulis di Twitter.
Tentara AS terlibat demikian pula dengan Divisi Pertahanan Udara Angkatan Udara Israel.
Tentara AS yang ikut serta dalam latihan gabungan tersebut adalah tentara yang berada di bawah wewenang Komando Eropa AS (EUCOM).
Adraee mengatakan, latihan itu menyimulasikan berbagai skenario di mana Israel menjadi sasaran ancaman udara dan serangan rudal.
Dia menambahkan, latihan militer gabungan itu bertujuan untuk meningkatkan kesiapan dan kapabilitas pertahanan Israel dalam menghadapi berbagai ancaman.
Selain itu, latihan militer gabungan juga dimaksudkan untuk memperluas kerja sama strategis antara Israel dengan “Negeri Paman Sam”.
Adraee berujar, latihan itu dilakukan sesuai dengan pedoman pencegahan penyebaran Covid-19 untuk melindungi para peserta latihan dari penularan virus corona.
Sebelumnya, pada Agustus 2020, Israel juga menggelar latihan militer gabungan dengan Jerman sebagaimana dilaporkan AFP.
Latihan gabungan tersebut berlangsung di Jerman untuk menghormati para korban Holocaust dan 11 orang Israel yang terbunuh dalam Olimpiade 1972 di Munich.
Latihan tersebut melibatkan jet tempur F-16 Angkatan Udara Israel (IAF) dan Eurofighter dari Angkatan Udara Jerman, Luftwaffe.
Selain itu, latihan milter gabungan tersebut juga mencakup simulasi pertempuran udara, pertempuran udara-ke-darat, dan menetralisasi ancaman rudal.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini