Penulis
Intisari-Online.com - Donald Trump telah berulang kali memuji putrinya, Ivanka Trump, mampu menjadi Presiden wanita Amerika Serikat (AS) pertama.
Salah satunya ketika Presiden AS ke-45 itubertemu pendukungnya setelahrapat umum New Hampshire pada bulan Agustus 2020 kemarin.
"Mereka semua berkata, 'Kami ingin Ivanka!' dan saya tidak menyalahkan mereka," kata Trump saat itu seperti dilansir dari express.co.uk pada Senin (18/1/2021).
Diketahui wanita berusia 39 tahun itu merupakan anak kedua Trump.
Selama empat tahun ayahnya di Gedung Putih, Ivanka telah menjabat sebagai Penasihat Presiden dan Direktur Kantor Inisiatif Ekonomi dan Kewirausahaan sejak 2017.
Suami Ivanka, Jared Kushner, juga merupakan penasihat senior ayah mertuanya, Presiden Trump.
Hanya saja kisah itu akan berakhir dalam hitungan hari.
Sebab, Trump kalah dalam Pilpres 2020 dan akan segera meninggalkan Gedung Putih.
Parahnya, kiniTrump telah menjadi Presiden AS pertama yang didakwa dua kali.
Melihat fakta itu, pantas saja baik Ivanka dan Jared diyakini panik tentang prospek karir masa depan mereka.
Kate Bennett, koresponden CNN Gedung Putih, mengatakan sumber di Gedung Putih mengatakan kepadanya bahwa "gambar mengerikan" dalam beberapa minggu terakhir akan menghantui Ivanka selama sisa karirnya.
“Itu membuat suami Ivanka, Jared Kushner dan Ivanka Trump sedikit panik saat mereka melihat masa depan mereka."
“Saya berbicara dengan banyak sumber hari ini yang mengatakan bahwa mereka mempertanyakan segalanya sekarang."
"Misalnya dari di mana mereka akan tinggal setelah keluar dari Gedung Putih hingga bagaimana karir mereka nantinya.”
Bennett menambahkan bahwa runtuhnya pemerintahan Trump akan membuat sangat sulit bagi mereka untuk memuji pencapaian apa pun yang telah mereka buat di dalam pemerintahan ini.
Dia mengatakan pasangan itu berencana untuk memamerkan prestasi mereka dalam "tur perpisahan".
Selama protes kekerasan di Capitol Hill pada 6 Januari 2021 lalu, Ivanka sempat menulis di akun Twitternya bahwa perusuh adalah "American Patriots".
Dia kemudian menghapus tweet itu dan malah memposting "Protes damai adalah patriotik."
Sayangnya, tulisan Ivanka sudah menjadi viral dan membuat namanya semakin tenggelam.
Seorang pejabat mengatakan Ivanka akan bergabung dengan ayahnya untuk tidak menghadiri pelantikan Presiden terpilih Joe Biden.
Pada hari Rabu, Dewan Perwakilan Rakyat mendapatkan cukup suara untuk menuntut Trump, menjadikannya Presiden AS pertama yang dimakzulkan dua kali.
Itu terjadi setelah protes kekerasan di Washington yang menyebabkan ribuan demonstran menyerbu gedung Capitol dalam upaya mengganggu sertifikasi Presiden terpilih Biden.
Trump didakwa dengan "penghasutan pemberontakan".