Baca Juga: Umur Manusia akan Bertambah Lebih Cepat Terutama pada 2021, Kondisi Bumi Ini Pemicunya
Menurut history.com, Amerika Serikat menginvasi Panama dalam upaya untuk menggulingkan diktator militer Manuel Noriega, yang telah didakwa di Amerika Serikat atas tuduhan perdagangan narkoba dan dituduh menekan demokrasi di Panama dan membahayakan warga negara AS.
Pasukan Pertahanan Panama Noriega (PDF) segera dihancurkan, memaksa diktator untuk mencari suaka dengan anuncio Vatikan di Panama City, di mana dia menyerah pada 3 Januari 1990.
Invasi datang melalui laut, udara dan darat. Ribuan tentara AS turun ke Panama, berusaha untuk menggeser pemimpin de facto Manuel Noriega dan membawanya ke Miami untuk menghadapi dakwaan narkoba, dikutip dari bbc.com.
Saat itu tanggal 20 Desember 1989, dan hubungan yang pernah dekat antara Jenderal Manuel Noriega dan AS telah memburuk.
Dalam pidatonya kepada bangsa itu, Presiden George HW Bush mengatakan bahwa dia telah memerintahkan pasukan militer ke Panama untuk "melindungi nyawa warga Amerika" dan membawa Noriega "ke pengadilan".
Pengumuman itu datang beberapa hari setelah pasukan Panama membunuh seorang tentara Amerika.
Pada saat itu, Noriega juga menghadapi dakwaan AS atas perdagangan narkoba, serta klaim bahwa dia telah mencurangi pemilihan umum tahun 1989.
Invasi itu dijuluki AS sebagai 'Operation Just Cause'.