“Sementara tindakan PLA nyata dan berbahaya, PLA tidak terkalahkan,” katanya.
Mengacu pada anggaran pertahanan yang diusulkan, dia menambahkan:
“Peningkatan ini, meski merupakan langkah ke arah yang benar, namun tidak cukup untuk memastikan bahwa Taiwan dapat memanfaatkan geografi, teknologi canggih, tenaga kerja, dan populasi patriotiknya untuk menyalurkan keunggulan inheren Taiwan yang diperlukan untuk pertahanan yang tangguh.”
Helvey mengatakan Taiwan harus terus mencari keseimbangan dalam investasi pertahanan antara pembangunan dalam negeri dan pembelian asing, sambil menghindari investasi berlebihan di area yang tidak memberikan pengembalian yang baik untuk sumber daya yang terbatas.
Taiwan sendiri pada 2020 memiliki anggaran pertahanan sebesar $ 10,7 miliar menurut Global Firepower.
Namun, itu tak ada apa-apanya dibanding China yang dibekali anggaran pertahanan sebesar $ 237 miliar.
Begitu pula di berbagai sektor pertahanan, di atas kertas China memimpin.
Menurut peringkat Global Firepower 2020, militer China memimpin dengan menjadi militer paling kuat ke-3 di dunia, hanya kalah dari Amerika Serikat dan Rusia.