Find Us On Social Media :

Rentetan Aksi Brutal Pasukan Elite Australia di Afghanistan, Dari Habisi Nyawa Anak 6 Tahun Hingga Bunuh Tahanan Demi dapat Ruang di Helikopter

By Ade S, Selasa, 24 November 2020 | 11:16 WIB

(ilustrasi) SAS Inggris, salah satu pasukan khusus terbaik di dunia

Ia mendapatkan bukti itu dari temuan dalam penyelidikan selama bertahun-tahun atas pelanggaran militer di Afghanistan antara tahun 2005-2016.

"Beberapa patroli bertindak hukum dengan tangan mereka sendiri, aturan dilanggar, cerita dibuat-buat, kebohongan diceritakan, dan tahanan dibunuh," kata Campbell dikutip Kompas.com dari AFP, seraya meminta maaf ke rakyat Afghanistan.

 

"Catatan memalukan ini mencakup dugaan kasus di mana anggota patroli baru dipaksa menembak seorang tahanan untuk mendapat korban pertama prajurit itu, dalam praktik mengerikan yang dikenal sebagai blooding," lanjutnya.

Baca Juga: Disingkirkan Gara-gara Kakinya Pincang Satu, Jenderal Kopassus Ini Langsung Mencak-mencak Membelanya, Bocorkan Kehebatannya Saat Jalankan Misi Sampai Rela Kakinya Putus Demi NKRI

Tentara junior itu kemudian akan membuat pertempuran agar bisa menjelaskan insiden tersebut, menurut laporan itu.

Inspektur Jenderal Australia pada Kamis (19/11/2020) juga merilis penyelidikan resmi setebal 465 halaman, yang merinci puluhan pembunuhan di luar pertempuran.

Laporan itu menyarankan agar 19 orang dirujuk ke Polisi Federal Australia dan kompensasi dibayarkan kepada keluarga korban.

Baca Juga: Bukan Hal Mustahil Negera Sekelas Indonesia Bisa Kalahkan Amerika, Jusuf Kalla Ternyata Pernah Beberkan Rahasia Ini Supaya TNI Bisa Kalahkan AS, Ini Kuncinya