Meski berpakaian rapi dan enak dipandang serta terkesan tidak bersenjata, dalam aturan internasional sebagai pengawal Presiden atau pemimpin negara (VVIP), mereka tetap diizinkan membawa senjata berupa pistol dan pisau khusus yang ditaruh di kaki.
Mereka juga diperkenankan membawa senapan taktis berukuran pendek yang ditaruh di bawah ketiak dan terlindungi oleh jas yang dikenakan.
Sesama pengawal Presiden, misalnya para pengawal khusus Kim Jong Un dan Paspampres RI jika bertemu dalam penugasan, mereka sudah paham ‘bahasa tubuh’ masing-masing.
Termasuk senjata dan alat komunikasi apa saja yang dibawa itu.
Tapi yang jelas membedakan antara para Paspampres RI dan para pengawal Kim Jong Un, adalah Paspampres tidak lagi berlari-lari komando di sekeliling mobil Presiden untuk melaksanakan pengawalan ketat kecuali sedang berada di tengah kerumunan masyarakat.
Sedangkan para pengawal Kim Jong Un tetap melakukan pengawalan ketat di sekeliling mobil yang ditumpangi Kim Jong Un.
Meskipun kondisi sekelilingnya steril dan minim ancaman.
Tapi rupanya, pengawalan melekat dan ‘fanatik’ itu justru menjadi ciri khas teknik pengawalan Kim Jong Un ala Perang Dingin yang menarik karena merupakan peristiwa langka.
(Agustinus Winardi)