Penyelidikan 4 tahun tersebut tunjukkan jika tentara Australia terlibat dalam pembunuhan warga sipil Afghanistan.
19 tentara khusus dan mantan tentara khusus seharusnya diinvestigasi oleh polisi atas pembunuhan tahanan, petani atau warga sipil di tahun 2009 sampai 2013.
Dephan Australia menyalahkan kejahatan tersebut sebagai "budaya prajurit" yang turun-menurun di antara para tentara.
Penyelidikan dilakukan oleh Hakim Mayor Jenderal Paul Brereton, yang mewawancarai lebih dari 400 saksi.
Ia temukan bukti-bukti bahwa tentara junior diminta lakukan pembunuhan pertama kali dengan menembak para tahanan.
Praktik itu disebut sebagai "pendarahan".
Selanjutnya, senjata dan peralatan lain ditanam di dekat jasad warga Afghanistan yang terbunuh.
Gunanya adalah untuk menutupi kejahatan yang mereka lakukan.