Penulis
Intisari-online.com - Sebuah kabar cukup mengejutkan baru-baru ini diberitakan oleh sebuah situs asal Vietnam.
Mengatakan, bahkwa ilmuwan asal Amerika menemukan sebuah fenomena misterius terjadi di bumi.
Menurut 24h.com.vn, pada Minggu (15/11/20), fenomena ini bisa jadi merupakan tanda proses perubahan laut yang terjadi secara global.
Hal itu berpotensi menyebabkan salah satu benua tersebar di bumi hancur berkeping-keping.
Peneliti dari Universitas Virginia (AS) menyiapkan pernagkat GPS di Madagaskar pulau utara Afrika.
Untuk melacak pergerakan halus permukaan bumi yang terjadi di daerah tersebut.
Hasilnya menunjukkan bahwa pulau ini secara bertahap memecah menjadi banyak pulau kecil.
Tidak hanya madagaskar, tetapi seluruh benua Afrika menunjukkan tanda-tanda pemisahan serupa yang artinya bisa hancur menjadi bagian-bagian kecil.
Publikasi di Geology menyebutkan bahwa transformasi benua terjadi di sepanjang sumbu penyimpangan Sistem Celah Afrika Timur.
Karenanya, susunan tektonik besar yang didominasi Afrika cenderung pecah menjadi banyak bagian besar dan kecil yang berbeda.
Proses ini akan mengarah pada pemisahan benua, pembentukan lautan baru bahkan samudra.
Lempeng tektonik dapat dipahami sebagai bagian dari kerak planet, tempat kekuasaan benua dan samudra.
Proses perpindahan dan pengubahan lempeng-lempeng ini merupakan bagian dari proses yang disebut "lempeng tektonik".
Hal itu menyebabkan benua-benua di Bumi membentuk banyak benua dan kemudian terpecah menjadi banyak benua.
Benua saat ini pernah menjadi bagian dari benua super Pangaea, yang dihuni oleh dinosaurus purba.
Gunung berapi atau gempa bumi lebih kecil tetapi merupakan tanda lempeng tektonik yang lebih dapat diamati.
Menurut profesor D. Sarah Stamps, kepala penelitian, pekerjaan tersebut berasal dari catatan aktivitas vulkanik dan geologi di Kepulauan Comoros di Samudra Hindia, antara Afrika Timur dan Madagaskar.
Penelitian menunjukkan bahwa seluruh pelat bergerak beberapa milimeter per tahun.
Pembelahan benua dan pembentukan samudra baru benar-benar terlihat setelah jutaan tahun, waktu yang sangat lama bagi manusia tetapi hanya sesaat dalam sejarah planet.
Bumi adalah satu-satunya planet di tata surya dengan lempeng tektonik.
Proses yang tampaknya mengerikan inilah yang memainkan peran penting dalam mendorong kehidupan awal, serta menjaga iklim dan atmosfer yang sesuai untuk kehidupan planet.
Selain Bumi, tata surya memiliki benda langit lain dengan lempeng tektonik, tetapi tidak planet dan proses over-tektonik, menciptakan dunia vulkanik yang mematikan, seperti bulan dan Jupiter.