Selalu Tolak Hasil Pilpres dengan Tuduhan Curang, Akhirnya Trump Akui Bahwa Presiden Terpilih Joe Biden Bisa Menggantikannya, Sinyal Ini yang Trump Katakan

Mentari DP

Penulis

Intisari-Online.com - Hasil pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) 2020 sudah begitu jelas.

Berdasarkan data dari The Associated Press per Sabtu (14/11/2020), Joe Biden unggul dengan 290 suara elektoral dari Donald Trump yang hanya memiliki 232suaraelektoral.

Dengan jumlahsuaraelektoral tersebut, Joe Biden berhasil melenggang ke Gedung Putih dan mengalahkan Trump.

Hanya saja, selama beberapa hari setelah konfirmasi data pilpres tersebut Trump masih menolak kemenangan Biden.

Baca Juga: Covid Hari Ini 14 November 2020: Ada 5.444 Kasus Baru Covid-19 di Indonesia, Rekor Tertinggi Sejak Kasus Pertama Kali Muncul

Namun kini akhirnya Presiden ke-45 AS mereka tersebut berbicarake publik pada Jumat (13/11/2020).

Dalam pidatonya, dia bersikeras bahwa dia tidak akan pernah menempatkan Amerika Serikat (AS) ke dalam penguncian untuk membendung penyebaran virus korona.

Tetapi, Trump mengatakan, "waktu akan menjawabnya" jika pemerintahan lain yang menjabat pada Januari tahun depanmelakukannya.

Ini sinyal paling dekat dia mengakui bahwa Presiden terpilih Joe Biden bisa menggantikannya.

Baca Juga: Masih Ingat Kasus Kopi Sianida yang Begitu Heboh Itu? Hampir 4 Tahun Berlalu, Pakar Ungkap Jessica Wongso Masih Simpan Rahasia, 'Divovis 20 Tahun Penjara Tapi Raut Wajahnya Tak Marah'

Harapan itu munculdi tengah impitan infeksi baru yang telah mendorong jumlah kasus harian virus corona di negeri Paman Sam ke rekor tertinggi.

Mengakui kemungkinan Pemerintahan Biden yang akan datang

Dalam sambutan di Rose Garden Gedung Putih, Trump tampaknya untuk pertama kali mengakui kemungkinan Pemerintahan Biden yang akan datang, meskipun ia berhenti untuk tidak kebobolan dan tidak menyebut nama saingannya.

"Idealnya, kami tidak akan melakukanlockdown."

"Saya tidak akan pergi, pemerintahan ini tidak akan melakukanlockdown," katanya seperti dikutipReuters.

"Mudah-mudahan, apa pun yang terjadi di masa depan, siapa yang tahu pemerintahan mana yang akan dibentuk."

"Saya kira waktu akan menjawabnya," ujar Trump

Sejak Pemilihan Presiden AS 3 November, Trump terus menerus dengan tuduhan tidak berdasar tentang kecurangan pemungutan suara yang meluas.

Tetapi, sementara Trump terus membuat klaim seperti itu di Twitter, dia tidak mengulanginya dalam sambutan publiknya pada Jumat (13/11/2020) waktu Washington.

Baca Juga: Sat-81, Pasukan Elite dan Terbaik Milik Kopassus yang Dibentuk Prabowo Subianto dan Luhur Panjaitan,Serba Rahasia dan Misterius Tapi Begitu Kuat

Terakhir kali Trump berbicara di ruang rapat Gedung Putih dua hari setelah hari pencoblosoan, dia mengatakan tanpa bukti bahwa jika suara "sah" dihitung, ia akan "dengan mudah memenangkan" Pemilihan Presiden AS.

Biden memperkuat kemenangannya atas Trump pada Jumat (13/11/2020), setelah Negara Bagian Georgia berjalan sesuai keinginannya, meninggalkan sedikit harapan Trump untuk membalikkan hasil melalui tantangan hukum dan penghitungan ulang.

Biden mengatakan pada Jumat (13/11/2020), dia mengharapkan otorisasi penggunaan darurat untuk vaksin virus corona buatan Pfizer "segera".

Menurut Pfizer, mereka akan melaporkan data keamanan yang diperlukan minggu depan dan kemudian dapat mengajukan permohonan otorisasi penggunaan darurat.

Pernyataan itu muncul setelah Trump menerima pembaruan tentang Operation Warp Speed, upaya pemerintahannya untuk mempercepat pengembangan vaksin virus corona.

(S.S. Kurniawan)

(Artikel ini sudah tayang di kontan.co.id dengan judul "Trump akhirnya berbicara ke publik, beri sinyal akui Pemerintahan Joe Biden")

Baca Juga: Semua Misi Nyaris 100% Sukses, InilahKoopssus TNI, Pasukan Elite Indonesia yang Jago di Darat, Laut, dan Udara, 'Hanya Bisa Diperintah oleh Presiden Jokowi'

Artikel Terkait