Find Us On Social Media :

Saat Dunia Sedang Lengah oleh Pilpres AS, Trump Diam-diam Kerahkan Pesawat Pembom B-1B Dekat Korea Utara, Ada Apa?

By Tatik Ariyani, Kamis, 5 November 2020 | 08:20 WIB

Lancer B-1B

Sebaliknya, editorial di DPRK Today menyebut kandidat dari Partai Demokrat Hillary Clinton sebagai "membosankan".

Analisis oleh lembaga pemikir nonpartisan Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS) menemukan bahwa Korea Utara melakukan tindakan provokatif rata-rata dalam 4,5 minggu sebelum atau setelah pemilihan paruh waktu atau pemilihan presiden dalam rentang waktu 64 tahun.

Studi tersebut mengamati hinaan yang dibuat oleh negara bagian Kim Jung-Un selama 32 pemilu sejak 1956.

Victor Cha, mantan pejabat tinggi Dewan Keamanan Nasional, mengomentari temuan tersebut, dan mengatakan Korea Utara melakukan provokasi untuk memperkuat posisi mereka sendiri.

Cha berkata: "Ini adalah taktik khas Korea Utara untuk mencoba bernegosiasi dengan posisi yang kuat.

"Dengan melakukan provokasi, mereka menempatkan diri pada posisi turun dari krisis."

Baca Juga: Mau Turunkan Berat Badan Tapi Malas Lakukan Olahraga Berat? Ini Trik yang Bisa Dilakukan, Salah Satunya Ngemil di Sore Hari, Kok?