Find Us On Social Media :

China Makin Tersudut, Jerman Umumkan Kerja Sama dengan Australia dan Siap Lawan Pengaruh Negeri Panda di Indo-Pasifik, 'Kami Tak Bisa Lagi Menutup Mata'

By Mentari DP, Selasa, 3 November 2020 | 12:45 WIB

Pangkalan militer China di Laut China Selatan.

Ahli urusan internasional Eleanor Freund telah menyatakan: “Operasi Kebebasan Navigasi adalah operasi angkatan laut dan udara AS yang memperkuat hak dan kebebasan yang diakui secara internasional dengan menantang klaim maritim yang berlebihan."

"Detail setiap operasi ditentukan oleh klaim maritim berlebihan yang diprotes."

Dalam satu kasus, kapal perusak Angkatan Laut AS lewat dalam jarak 12 mil dari Kepulauan Spratly yang diperebutkan tanpa meminta izin sebelumnya dari negara-negara yang mengklaim wilayah tersebut.

Terlepas dari itu, Jerman berharap untuk mengerahkan kehadiran angkatan laut di kawasan Indo-Pasifik tahun depan.

Kramp-Karrenbauer juga meminta Barat untuk "bersatu" dalam pendekatannya ke Beijing terlepas dari hasil pemilu AS minggu ini.

Sebab, Donald Trump diketahui bermusuhan dengan China. Namun jika Joe Biden terpilih, bukan berarti dua negara itu tak bisa berteman.

Sejatinya Jerman selama ini memerhatikan keadaan.

Sebelumnya pada akhir September, dilaporkan bahwa undang-undang keamanan siber baru akan mempersulit perusahaan telekomunikasi China, Huawei, untuk terlibat dalam jaringan 5G Jerman.

Meskipun itu berhenti sebelum larangan eksplisit.

Sikap Jerman terlihat lebih 'kalem' dibanding tindakan keras yang lebih keras terhadap Huawei yang diberlakukan oleh Australia, AS, dan Inggris.

Baca Juga: Terkenal Paling Kuat se-Asia Tenggara, Kopassus Sukses Amankan Pengamanan KTT ASEAN dari Pertumpahan Darah, Turunkan Sebegini Banyak Senjata Mematikannya