Find Us On Social Media :

Israel Dikecam Eropa Gara-gara Setujui Pembangunan Ribuan Pemukiman Baru di Tepi Barat, Upaya Perdamaian Selama Ini Bakal Jadi Sia-sia?

By Khaerunisa, Sabtu, 17 Oktober 2020 | 16:19 WIB

(ilustrasi) Palestina - Israel

Baca Juga: ‘Terima Kasih Telah Melahirkan Saya ke Dunia…’ Kisah Wanita yang Lahir dengan Bibir Sumbing Namun Dibuang Orangtuanya, Tapi Lihat Penampilannya Setelah Dewasa…

Di bawah hukum internasional, pemukiman dianggap ilegal.

Pejabat Palestina dan banyak komunitas internasional memandang langkah Israel sebagai hambatan utama untuk solusi dua negara yang layak.

Menurut Peace Now, kelompok pengawas pemukiman, menyebutkan bahwa persetujuan terbaru dalam meningkatkan jumlah rumah pemukiman yang akan dimajukan tahun ini menjadi lebih dari 12.150.

"Persetujuan ini menjadikan 2020 tahun tertinggi untuk pembangunan unit rumah dalam rencana penyelesaian promosi sejak Peace Now mulai mencatat pada 2012," kata pengawas itu dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Cerita Pemuda Timor Leste yang Selamat dari Peristiwa Pembantaian Santa Cruz, Peluru Masih Bersarang di Pinggangnya Tapi Takut Dioperasi oleh Anak Tentara Indonesia

Pengkhianatan

Para menteri Eropa mengatakan peningkatan lebih banyak permukiman akan menjadi "langkah kontraproduktif, mengingat perkembangan positif dari perjanjian normalisasi yang dicapai antara Israel, Uni Emirat Arab dan Bahrain".

UEA dan Bahrain pada pertengahan September menyisihkan beberapa dekade permusuhan dengan Israel untuk menandatangani kesepakatan yang ditengahi AS untuk menormalkan hubungan.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo juga mendesak Arab Saudi untuk mengakui Israel, yang akan menjadi dorongan strategis bagi negara itu.

Namun, Riyadh mengatakan fokus harus tetap pada pembicaraan damai Palestina-Israel, sebelum ada hubungan resmi antara Israel dan Arab Saudi.